Breaking News

Berita Manggarai Timur

Camat Agus Minta Petani Hilangkan Kebiasaan Malas, Kembeleis, Kembeluak dan Kembeleja, Instruksinya

Para petani di Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT), Kabupaten Manggarai Timur (Matim), kini mulai menanam jagung dari Program Tanam Jagung Panen Sapi (

Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
ISTIMEWA
Camat Agus Supratman bersama petani sedang menanam jagung. 

Kesal, Camat Agus Minta Petani Hilangkan Kebiasaan Malas, Kembeleis,  Kembeluak dan Kembeleja

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM | BORONG---Para petani di Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT), Kabupaten Manggarai Timur (Matim), kini mulai menanam jagung dari Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) milik Pemprov NTT. 

Sebagai tanda dimulainya penanaman jagung dari program ini, dilaksanakan penanaman simbolis di kebun milik kelompok tani We'ang Gerak di Kampung Damer, yang berjarak kurang lebih 2 kilometer dari jalan raya Dampek-Benteng Jawa, Senin 13 Desember 2021 kemarin.

Penanaman Simbolis itu dilakukan oleh Camat LAUT, Agus Supratman,  bersama PPL, Wilibrodus Roni dan Kades Satar Padut, Fabi Kabun. Lahan milik kelompok tani We'ang Gerak ini seluas 1,5 hektar dari 10 hektar milik 16 anggota kelompok tani tersebut.

Upacara penanaman simbolis ini tak lupa juga diawali ritual adat pa'u ni'i sebuah warisan ritual adat kepercayaan orang Manggarai untuk memohon restu Sang Pencipta, leluhur dan roh halus yang ada di lokasi atau lahan yang dikerjakan agar segala pelaksanaan kegiatan berjalan aman dan lancar serta memperoleh hasil yang memuaskan. Ritual adat ini ditandai lewat persembahan seekor ayam jantan dan minuman moke adat setempat. 

Baca juga: Persipura Pasok Energi Baru, Datangkan Mamadou Hady Barry: Striker Naturalisasi Asal Liga 2

Namun sebelum di lakukan upacara ini,  sekitar pukul 08:10 Wita, Camat LAUT bersama rombongan dengan penunjuk jalan Ansel, warga Kampung Damer sudah, tiba di lokasi lahan tempat upacara penamanan simbolis. Sedangkan para petani dan pendamping Program TJPS terlambat datang ke lokasi kebun sebagai kegiatan penamanan simbolis itu.

Camat Agus bersama rombongan pun menunggu hingga para anggota kelompok tani bersama pendamping program itu tiba. Selanjutnya dilakukan upacara ritual.

Usai ritual adat Pa'u Ni'i itu, saat diberikan kesempatan menyampaikan ungkapan hati atas peristiwa penanaman simbolis itu, Camat Agus menegaskan tiga hal pokok kepada 16 orang anggota kelompok itu dan pekerja. 

"Saya tidak mau omong banyak. Saya hanya minta tiga hal.  Pertama, tolong rubah kebiasaan malas. Malas bangun pagi, malas memulai suatu rencana kegiatan, malas merawat dan malas berkoordinasi dengan para pendamping dan PPL. Kedua, hilangkan kebiasaan kembeleis, kembeluak dan kembeleja (kebiasaan meremehkan pekerjaan, kebiasaan menunda nunda pekerjaan, kebiasaan tidak fokus atau tidak serius dalam bekerja). Dan Ketiga, tahun depan,  siap terima program yang sama dengan tantangan yang lebih besar yaitu 1000 hektar,"ujar Camat Agus singkat.

Hal ini diungkapkan Camat Agus, karena ia kesal atas keterlambatan sebagian anggota kelompok tani dan para pekerja ke lokasi kebun yang dikerjakan. 

"Jujur ya, Saya kesal liat orang yang terlambat datang hari ini. Saya malas liatnya. Pantas hasil yang dicapai selalu saja kurang karena kurang komitmen dan rendah kesadaran untuk serius bekerja. Saya minta tolong serius dan ulet dalam bekerja agar raih hasil yang baik,"tegas Camat Agus lagi  

Hadir juga pada acara penanaman simbolis itu 3 orang pendamping TJPS, Dominikus Natalius Lawi, Florentina Bermasas, dan Fransiska Nirmala Rugut. 

Untuk diketahui, lahan yang dipakai untuk Program TJPS di Kecamatan LAUT tahun anggaran 2021, sebanyak 300 hektar dan tahun 2022 melalui Pemerintah Kecamatan LAUT direncanakan 1.000 hektar pada program yang sama. (*)

Berita Manggarai Timur Lainnya :

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved