Gempa Flores
BMKG Cabut Peringatan Tsunami, Hasil Monitoring Sebut Air Laut Naik 7 CM
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Cabut Peringatan Tsunami, Hasil Monitoring Sebut Air Laut Naik 7 CM
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Dwikorita Karnawati Kepala BMKG resmi mencabut peringatan tsunami pasca gempa yang terjadi pasca-gempa bumi dengan magnitudo 7,4 menerjang dua wilayah di Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Peringatan tsunami itu resmi ia akhiri via zoom di sela pemeriksaan alat deteksi di shelter gempa Labuan Bajo NTT, Selasa 14 Desember 2021. Namun ia mengingatkan masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing.
Ia menyebut dari hasil monitoring alat pengukur air laut terjadi kenaikan 7 cm berdasarkan laporan stasiun geospasial di Reo dan Marapokot, NTT.
Dwikorita menyampaikan ada 15 gempa susulan dengan kekuatan maksimum 5,6 magnitudo. Untuk itu ia meminta warga saat pulang rumah tetap memeriksa bangunan juga memperhatikan info dari BMKG terkait gempa susulan.
Pihaknya merekomendasikan untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh hoax dan menghindari bangunan yang retak.
Lebih lanjut ia menyebut hingga pukul 13.24 Wita atau dua jam setelah kejadian pada pukul 11.20 WITA tidak terdeteksi kebaikan permukaan air laut lagi sehingga peringatkan dini tsunami sudah berakhir.
Pihaknya berdiskusi dengan Wakil Gubernur NTT sehingga pemerintah daerah diminta menghimbau warga bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing.
"Bisa kembali ke tempat masing-masing dan pastikan bangunan atau rumah tidak retak untuk aman ditinggali. Kita cabut peringatan tsunami tetapi susulan masih dipantau," sebut dia.
Ia menyatakan apabila warga merasakan guncangan yang kuat di tepi pantai lebih dari 10 detik maka perlu mencari tempat yang lebih tinggi.
"Gempa yang tadi sudah tidak berdampak Tsunami dan kita cabut peringatannya tetapi masih ada potensi susulan," tambah dia. (*)