Breaking News

Berita Rote Ndao

Program Tanam Jagung Panen Sapi Digantikan Dengan Tanam Rumput Odot Panen Sapi

Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Digantikan Dengan Tanam Rumput Odot Panen Sapi

Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Acara Ngobrol Santai Pos Kupang bersama Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu dan Wabup, Stefanus M. Saek dipandu oleh Manager Online Pos Kupang, Alvons Nedabang 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, ROTE NDAO--Program Tanam Jagung Panen Sapi ( TJPS) yang dicanangkan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ( VBL), merupakan program yang sangat baik dan telah diterapkan oleh masyarakat Kabupaten Rote Ndao. 

Namun program ini mendapatkan hasil yang kurang memuaskan di tahun lalu, disebabkan curah hujan yang tinggi. Namun bukan berarti Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menyerah begitu saja.

Segala cara telah diupayakan dan salah satu yang berhasil dalam menggantikan jagung adalah dengan pengembangan rumput Odot. 

Rumput Odot/Gajah Mini sendiri, merupakan salah satu tanaman yang disukai ternak ruminansia, karena karakteristik rumput ini antara lain daunnya bertekstur lembut, ruas batangnya pendek dan relative empuk dengan tinggi berkisar 50-100 cm.

Hal tersebut terungkap saat Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu, SE bersama Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek, SE, M. Si dalam acara Ngobrol Santai Pos Kupang bersama Manager Online Pos Kupang, Alvons Nedabang diruangannya, Selasa 7 Desember 2021.

Dalam acara tersebut Bupati mengharapkan dampak terbaik bagi masyarakat Rote Ndao dengan adanya program TJPS, namun kondisi di lapangan berkata lain. 

Mengikuti penegasan dari Gubernur VBL, bahwa pemerintah harus bisa kreatif dalam menangani setiap persoalan di lapangan, membuat Pemda sebagai pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Rote Ndao memilih Rumput Odot sebagai pengganti pakan untuk ternak, dan disyukuri bahwa ternak sangat suka memakannya, dan masyarakat juga antusias untuk mengikuti upaya kreatif dan solutif dari pemerintah Kabupaten Rote Ndao.

Menurut Bupati Paulina, awalnya dirinya menolak adanya penanaman rumput odot yang akan dikembangkan oleh mantan Bupati Rote Ndao, Leonard Haning (Suami Bupati Rote Ndao). 

"Awalnya saya tidak sepikiran dengan pengembangan rumput odot oleh Bapak, tapi setelah dikembangkan dan hasilnya luar biasa. Ternak di Rote dapat pakan hijau di musim kemarau," cerita Bupati Paulina dalam acara ngobrol santai tersebut.

Paulina juga menambahkan bahwa Rumput Odot ini hanya membutuhkan waktu yang relatif cukup singkat untuk dipanen, yaitu ketika mencapai umur 60-70 hari, dan rumput ini juga merupakan rumput berkualitas yang adaptif pada berbagai tipe lahan dan musim. 

Pada musim penghujan Rumput Odot dapat dipanen pada umur 35-40 hari, lalu untuk musim kemarau yaitu 40-50 hari.

Kata dia, rumput ini juga memiliki keunggulan seperti memiliki produksi yang tinggi dan sangat mudah berkembang, kualitas nutrisinya juga lebih tinggi, dibanding rumput Gajah, Protein Kasar (terutama daunnya) mencapai 12-14%, bahkan ada yang mencapai 17%. Kecernaannya juga tinggi, yaitu 65-70%.

"Rumput Odot baru tahun ini diprogramkan dan baru dilaksanakan panen perdana benerapa hari yang lalu," kata Bupati.

"Masyarakat di sini juga sangat senang karena rumput ini mampu bertahan hidup di kondisi sulit air sekalipun, kami pun tidak perlu menanam dua kali, karena rumput ini akan terus tumbuh setelah dipanen, tentunya pertumbuhan  setelah pemotongan akan lebih baik  dan dapat menjadi pakan ternak yang hijau dan berkualitas, tentunya hasil terbaik seperti yang kami harapkan dari solusi pengganti jagung dengan Odot ini," ungkap Bupati Perempuan Pertama di NTT ini.

Waktu yang sama, Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M Saek yang ikut mendampingi Bupati Rote Ndao, mengatakan bahwa Rumput Odot sendiri awalnya dikembangkan oleh Bapak Leonard Haning, Mantan Bupati Rote Ndao yang juga adalah Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Rote Ndao

“Dengan 100 ribu stek dan pembibitan terpusat ada di pekarangan rumah jabatan Bupati, yang hasilnya telah dipanen minggu lalu. Dari hasil tersebut sudah bisa membantu sebagai pakan untuk memelihara ternak terpusat sebanyak kurang lebih 40 ekor. Bobot dan kualitas daging sapi tentunya akan dikembangkan dengan adanya pakan yang bersumber dari rumput ini," jelas Mantan Kadis Pertanian Kabupaten Rote Ndao ini.

"Pengembangan rumput ini juga memiliki daya ungkit yang luar biasa, konsep ini kami pilih sehingga pengembangannya kami gandengkan dengan pengembangan ternak, jadi bagi kelompok yang mendapat bantuan sapi, kami juga memberikan sekaligus rumput odot. Sehingga rumputnya dipelihara, jika rumputnya sudah layak untuk diberi makan kepada ternak, maka akan berdampak pada proses penggemukan ternak," kata dia

"Program pengembangan rumput odot ini akan dikembangkan secara masif di Kabupaten Rote Ndao," jelas Wabup. 

Selanjutnya Wabup Rote Ndao, menyampaikan bahwa untuk Jagung sendiri di Rote juga hasilnya ada, namun hasilnya masih kurang memuaskan, kemungkinan oleh karena adanya curah hujan yang relatif cukup tinggi di Rote, sehingga menurutnya pengembangan jagung sendiri lebih di cocok di lahan yang tidak terlalu banyak membutuhkan banyak air, karena di lahan yang basah hasilnya tidak terlalu bagus. 

"Untuk sapi sendiri pada setiap tahun khusus di Kabupaten Rote Ndao, kami bisa ekspor lebih dari 2000 ekor," ujar dia.

Namun diakuinya bahwa sapi saat ini mutunya belum terlalu baik, dari sisi bobot maupun kualitas dagingnya, jika dibandingkan dengan jenis sapi yang ada di tempat lain di NTT. Ini salah satu disebabkan oleh karena masih kurangnya ketersediaan pakan yang berkualitas.

"Sebenarnya kalau pakan ada, berdampak pada adanya intensifikasi. Diakui bahwa saat ini masih dikelola secara ekstend," terang Wabup Rote Ndao.

Pada kesempatan itu pun Bupati Paulina mengungkapkan bahwa menjelang usia NTT yang ke-63 tahun 2021 ini, dan dengan hampir 3 tahun masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao, respon dari masyarakat dengan program yang diluncurkan oleh pemerintah provinsi yang bersinergi dengan pemerintah kabupaten cukup baik dan bahkan unsur pemerintah maupun komponen masyarakat saling mendukung. 

"Dengan adanya Program ALADIN (Atap, Lantai, dan Dinding), yang mana pemerintah Kabupaten Rote Ndao berusaha untuk mengurangi perumahan kumuh, dengan membantu masyarakat membangun rumahnya menjadi lebih baik," ungkap Bupati Paulina.

Lanjut Bupati, akan tetapi pemerintah tidak bergerak sendiri, melainkan mendapat banyak bantuan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTT serta swadaya dari masyarakat lokal, agar sedikit demi sedikit perumahan kumuh di Kabupaten Rote Ndao dapat berkurang bahkan dapat hilang.

Selanjutnya Bupati Rote Ndao mengatakan bahwa di tahun 2021 ini, melalui Program ALADIN sudah berhasil merenovasi 200 lebih unit yang tersebar di 5 kecamatan, dan di tahun depan nanti, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao akan menjangkau lagi untuk merenovasi rumah masyarakat, yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Rote Ndao. 

Karena sesungguhnya, menurut Bupati Paulina rumah yang kurang layak huni di Rote Ndao, telah berjumlah lebih dari 5000 unit, sehingga dengan adanya program ALADIN ini masyarakat lokal bisa terbantu.

Masih dalam situasi acara yang sama, Bupati Rote Ndao dan Wabup Rote Ndao menyampaikan harapan kepada seluruh masyarakat NTT pada umumnya, dan masyarakat Kabupaten Rote Ndao pada khususnya, menjelang HUT ke-63 Provinsi NTT. 

"Semoga program yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi NTT yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, dapat membantu masyarakat dari segala aspek, dan dapat membakar semangat masyarakat lokal, terinspirasi dari sosok Gubernur Nusa Tenggara Timur yang selalu bersemangat, sehingga masyarakat termotivasi dan terus belajar memiliki kemampuan yang dapat menjadi pegangan untuk bisa mandiri," ungkap Bupati Rote Ndao.

Selanjutnya juga Bupati Rote Ndao memberi apresiasi bahwa terpilihnya Telaga Nirwana di Kabupaten Rote Ndao sebagai Juara I Anugerah pesona Indonesia (API) Kategori Wisata Air di Tahun 2021 ini, yang merupakan kolabarasi yang sangat baik antara pemerintah daerah dan masyarakat lokal, sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat dalam mewujudkan Rote Ndao lebih baik dan lebih sejahtera kedepannya. 

"Saya berterima kasih sekali bahwa Menjadi seorang pemimpin wanita pertama di Kabupaten Rote Ndao bukan menjadi suatu kebanggaan, melainkan sebuah tantangan untuk bisa membawa Kabupaten Rote Ndao lebih baik kedepan, untuk itu saya mengajak semua komponen pemerintahan dan masyarakat mari kita jaga kekompakan dalam bekerja keras dan harus siap menerima tantangan, karena dengan tentangan yang kita hadapi, akan membuat kita semakin kuat dalam bekerja dan melayani bagi kesejahteraan masyarakat," tegas Bupati. (*) 

Baca Berita Rote Ndao Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved