Berita Pemprov NTT
Kongres Biasa Asprov PSSI NTT Alot, Chris Mboeik Ungguli Fary Francis Satu Suara
Kedua kandidat pun hadir dan menyaksikan langsung proses penghitungan suara.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG-- Kongres biasa Asprov PSSI NTT berjalan alot.
Suasana rapat berjalan penuh dinamika. Rapat diawali dengan tatib, dilanjutkan pembacaan laporan pertanggungjawaban, pemilihan ketua komite eksekutif dan pemilihan ketua asprov PSSI NTT.
Pelaksanaan kongres berlangsung di aula El Tari Kantor Gubernur NTT, jalan Polisi Militer Kota Kupang. Pelaksanaan kongres dilakukan pada Sabtu 4 Desember 2021 sekira pukul 17.00 WITA hingga pukul 00.00 WITA.
Pada pleno ke empat, proses dilakukan dengan pemilihan ketua Asprov PSSI NTT. Adapun dua kandidat yang maju sebagai ketua asprov PSSI NTT yakni Chris Mboeik dengan nomor 1 dan Fary Francis dengan nomor 2.
Pemilik suara dari 22 Askab/Askot tambah satu suara perwakilan futsal se- NTT memberikan hak suaranya.
Pemilik hak suara akan dipanggil namanya oleh pimpinan rapat, dilanjutkan melakukan registrasi dan menerima surat suara, kemudian menuju ke bilik suara untuk menulis nomor urut sesuai pilihan.
Baca juga: Pemprov NTT Tetap Ikuti Aturan Pemerintah Soal PPKM Jelang Nataru
Setelahnya, pemilik suara akan menuju ke kotak suara yang terletak didepan peserta kongres. Pemilik suara memasukan surat suara ke kotak suara dan melakukan registrasi terakhir sebagai tanda telah memberikan hak suaranya.
Proses pemilihan ini pun berjalan cukup tegang. Dalam proses penghitungan, disaksikan saksi dari perwakilan Askot Kupang dan Askab Sumba Timur. Kedua kandidat pun hadir dan menyaksikan langsung proses penghitungan suara.
Hasil pemilihan, Chris Mboeik berhasil mengungguli lawannya Fary Francis. Chris memperoleh 12 suara dari pemilik suara dan Fary meraup 11 suara dan terpaut satu suara dari Chris Mboeik.
Usai pembacaan perolehan suara, Chris dan Fary kemudian berjabat tangan dan berpelukan. Keduanya tampak saling memberi selamat dan saling senyum.
Baca juga: Realisasi PKB Masih Rendah, Pemprov NTT Kebut Sisa Waktu
Usai pemilihan ketua, dilanjutkan dengan pemilihan wakil ketua Asprov NTT mendampingi ketua Asprov terpilih. Dua kandidat, yakni Ridwan Angsar dan David Fulbertus. Pemilik suara kembali memberikan hak suara dalam proses kali ini.
Hasil pemilihan, Ridwan Angsar menjungkali David Fulbertus dengan suara 12 untuk Ridwan dan berbanding 11 suara untuk Fulbertus. Usai pembacaan, Ridwan dan Fulbertus saling menyalami dan memberi selamat disaksikan semua peserta.
Farry Francis, usai pemilihan mengatakan tetap memberi dukungan bagi sepak bola NTT. Dia menyebut, siap akan terus mendorong kemajuan sepak bola NTT.
"Selamat untuk pak Chris ya hari terpilih. Saya diluar sepak bola juga saya support sepak bola. Tetap kita dukung," katanya.
Fary tampak menerima proses ini. Dia berjalan menuju bagian belakang aula El Tari untuk duduk bersama David Fulbertus yang berada dibagian dibelakang. Keduanya langsung meninggalkan ruangan.
Baca juga: Pemprov NTT Tetapkan Harga PcR
Sementara itu, ketua Asprov PSSI terpilih, Chris Mboeik dalam pidatonya menyampikan proses pemilihan ini sangat demokratis. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kongres ini.
Chris mengatakan apresiasi dan rasa hormatnya kepada Askab atau Askot yang sudah memilih dan tidak memilih dirinya. Proses ini menurut dia adalah demokrasi yang mengaharuskan ada kekalahan dan kemenangan.
"Saya pikir tidak ada lagi nomor satu dan nomor dua, kita adalah nomor tiga," ujar Chris.
Sipri Seko Orang Pertama
Chris Mboeik dalam pidato singkatnya sekaligus menutup acara kongres biasa Asprov PSSI NTT mengaku dirinya bukanlah orang sepak bola. Ia mengikuti kontestan ini sebab diminta oleh masyarakat gila bola NTT.
Orang yang pertama kali meminta dirinya maju dalam pemilihan adalah Siprianus Seko.
Saat itu, kata Chris, Sipri Seko datang ke kediamannya meminta ia untuk maju menjadi ketua Asprov PSSI NTT.
"Saat itu saya menjawab begini, urus sepak bola itu jelas orang pemain sepak bola dan saya tidak bisa. Tapi kalau teman-teman masyarakat gila bola mau bersama-sama dan bekerja sama dan mau urus sepak bola, saya akan mau," ungkap Chris.
Baca juga: 91 Unit Kendaraan Dinas di Sejumlah OPD Akan Dilelang Pemprov NTT
Dia juga menegaskan dalam urusan sepak bola tidak terlepas dari kekuatan tim. Untuk itu dia mengajak semua pihak bergandengan tangan memajukan sepak bola NTT. Ia pun mengajak rivalnya Fary Francis dan David Fulbertus untuk melupakan perbedaan dan bersama untuk sepak bola NTT.
Chris kembali menegaskan proses kongres telah usai, sehingga segala perbedaan tidak ada lagi. Sebab, dibutuhkan kebersamaan membangun sepak bola di NTT ke arah lebih baik.
Ketua Askot Kupang, Bernadinus Mere dalam kesempatan itu mengatakan, proses ini merupakan hal yang demokratis. Dia menyebut memang proses ini cukup menegangkan.
"Demokraris ya begini lah. Ada yang menang dan ada yang kalah. Saya sesuaikan dengan para pemegang hak suara, mereka memilih apa ya kita mendukung hasilnya," kata Bernadinus.
Dia menegaskan, pihaknya sangat mendukung tiap program yang dijalankan Asprov. Apalagi, menurut dia program itu ditetapkan bersama-sama. Minimal program yang sudah ditetapkan ini menjadi acuan dalam pelaksanaanya nanti.
Senada, ketua Askab Lembata Linus Beseng juga mengaku proses pemilihan ini berjalan demokratis. Sosok Chris Mboeik, menurut Linus merupakan seorang yang muda dan energik sehingga diharapkan bisa membawa sepak bola NTT melaju ke tingkat nasional.
Baca juga: Anakoli dan Nggolonio di Nagekeo Jadi Lahan Program TJPS Pemprov NTT
"Terutama klub dan juga pemain secara individual. Kita berjuang agar seperti itu," ucapnya.
Linus Beseng mengaku Askab Lembata akan memberikan dukungan penuh dengan siap menyelenggarakan ragam kompetisi di daerah untuk menyeleksi pemain usia dini agar disupport ke provinsi dan nasional.
Ia juga mengharapkan Asprov PSSI dibawa kepemimpinan Chris Mboeik bisa lebih memperbanyak kompetisi agar sepak bola NTT bisa lebih maju. (*)