KKB Papua
Tertembak & Ditangkap TNI-Polri, Pentolan KKB Papua Temianus Magayang Terancam Hukuman Seumur Hidup
Apakah perawatannya akan berakhir dengan kesembuhan atau bakal bernasib sama dengan Senat Soll, kita tunggu perkembangan selanjutnya.
Magayang turut pula terlibat kasus pembunuhan karyawan PT Indo Papua pada 22 Agustus lalu hingga kontak tembak dengan aparat gabungan Satgas Nemangkawi dan Polres Yahukimo.
Magayang juga disebut sebagai sosok yang mengundang Tendius Gwijangge datang ke Yahukimo dan melakukan serangkaian aksi bersama Senat Soll, pecatan TNI yang bergabung dengan KKB.
Senat Soll telah meninggal di Jayapura pada 26 September lalu akibat luka tembak di kaki saat penangkapan di Distrik Dekai.
Baca juga: Alasan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Minta Prajurit TNI Rangkul KKB Papua
Sementara Tendius Gwijangge yang diyakini menjadi aktor penyerangan Koramil Suru-suru pada 20 November lalu kini masih berada di Distrik Suru-suru.
Situasi Yahukimo Semakin Memanas
Sementara itu, Situasi di Kabupaten Yahukimo, Papua, semakin memanas akibat kebrutalan KKB Papua.
Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) menggencarkan lagi serangannya hingga melukai seorang prajurit TNI.
Kontak senjata kembali terjadi antara aparat keamanan dengan KKB Papua di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu 27 November 2021.
Akibat kejadian tersebut, seorang personel TNI mengalami luka tembak.
"Kontak tembak tersebut menyebabkan satu orang anggota Satgas TNI mengalami luka tembak," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Arm Reza Nur Patria, melalui pesan singkat, Minggu (28/11/2021).
Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kontak Senjata dengan KKB Kembali Terjadi di Distrik Suru-suru, Satu Prajurit TNI Alami Luka Tembak'.
Hanya saja Reza tidak menjelaskan secara detil identitas korban dan pada bagian mana prajurit itu tertembak.
Reza memastikan, saat ini korban sudah dalam perawatan dan kondisinya stabil.
"Kondisi korban sadar dan stabil. Saat ini korban sudah dievakuasi ke RSUD Yahukimo guna penanganan medis lebih lanjut," kata dia.
Personel TNI, sambung Reza, terus berusaha mengendalikan situasi keamanan di Suru-Suru semenjak KKB Papua berulah di wilayah tersebut pada 20 November 2021.
"Mohon doa dari kita semua, semoga seluruh aparat TNI Polri yang bertugas di Bumi Cenderawasih untuk menjaga kedaulatan NKRI selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Reza.
Sebelumnya, dua prajurit TNI menjadi korban penembakan serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (20/11/2021).
Setelah menebar teror lewat serangan, KKB Papua juga menyebar ancaman.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM) mengeluarkan ultimatum pasca-penyerangan.
Ulitimatum itu, menyusul pernyataan Panglima Tentara OPM wilayah Yahukimo Elkius Kobak yang menetapkan daerah itu sebagai medan perang pembebasan nasional bangsa Papua untuk merebut kemerdekaan.
Ultimatum tersebut juga telah disampaikan ke Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM, dan diumumkan Juru Bicaranya, Sebby Sambom lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (23/11/2021).
Ada lima poin dalam ultimatum yang dimaksud Elkius Kobak, berikut isinya melansir dari Tribun Papua :
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo dalam hal ini Bupati, Wakil Bupati, dan SKDA berhenti memberikan ijin pembangunan Mako Brimob di Yahukimo serta Koramil di Suru-suru.
2. Berhenti Kepala Suku serta Intelektual yang terus menjadi Penghianat.
3. Masyarakat non Papua segera tinggalkan Yahukimo karena Yahukimo termasuk dalam perhitungan 34 Komnas TPNPB-OPM, maka perang jelas tidak akan berhenti.
4. Berhenti pesawat yang ditumpangi anggot TNI/Polri, karena saya dan pasukan akan tembak, jadi masyarakat jangan ikut.
"Perang tetap berlanjut sampai kita merebut kemerdekan Papua," ancam Elkius.*
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Nasib Temianus Magayang Komandan KKB Papua: Terancam Hukuman Mati karena Aksi Brutalnya di Yahukimo