Berita Malaka
Kabulog Sub Divre Atambua Tepis Indikasi Dugaan Penyalahgunaan Dana PBPNT di Malaka
sebenarnya tidak ada masalah. Intinya dana tidak disalahgunakan. Kalau memang ini dinilai tidak sesuai maka tinggal ganti rekeningnya
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM, BETUN--Mencuatnya adanya indikasi dugaan penyalahgunaan dana program bantuan pangan non tunai (PBPNT) di Malaka mendorong Kepala Bulog (Kabulog) Sub Divre Atambua, Naomi Lay turun lapangan.
Hasil dialog bersama yang dihadiri pihak BRI Unit Betun, Dinas Sosial Malaka serta para agen e-warung menunjukkan bahwa persoalan ini muncul karena miskomunikasi. Tidak ada penyelewengan dana tapi hanya proses mengenai transferan dana di rekening.
Naomi Lay dalam keterangan persnya usai pertemuan dengan para pihak di Betun, Ibu kota Kabupaten Malaka, Kamis 25 November 2021 menilai bahwa dalam persoalan PBPNT di Malaka ini bagi Bulog tidak ada persoalan.
Dirinya menilai dari hasil dialog bersama baik dengan pihak BRI Unit Betun, Dinas Sosial maupun agen e-warung yang ada di Malaka, tidak ada permasalahan terkait indikasi dugaan penyelewengan dana.
Baca juga: Berkas Dinyatakan P-21, Kabag Tatapem Malaka dan BB Diserahkan ke Kejari
"Tidak ada masalah dalam penyaluran bantuan beras terkait Program BPNT di Kabupaten Malaka. Penyaluran beras dilakukan sesuai prosedur. Kami di Bulog mengenal yang namanya Rumah Pangan Kita (RPK) dalam penyaluran bantuan," ujar Naomi.
Diakui Naomi, di Malaka, ada sekitar 45 agen RPK, tetapi satu yang cukup aktif sehingga dipakai Bulog yakni RPK Jisel. Terkait rekening RPK Jisel atas nama Rafaela Lusia Lake, Koordinator Daerah (Korda) BPNT Kabupaten Malaka yang juga isteri Selus, pengelola RPK Jisel, sebenarnya tidak ada masalah.
"Kebetulan mereka ini suami istri jadi sebenarnya tidak ada masalah. Intinya dana tidak disalahgunakan. Kalau memang ini dinilai tidak sesuai maka tinggal ganti rekeningnya saja," ujar Naomi .
Pernyataan Naomi tidak jauh berbeda dengan beberapa pemilik e-warung yang ditemui sejumlah awak media, belakangan ini dimana e-warung yang notabene BŔILink yang dipercayakan menyalurkan bantuan sembako mengaku tidak dipaksakan pihak manapun.
Baca juga: Tambak Ikan Di Malaka Renggut Nyawa Kakak Beradik, Begini Kronologinya
Semua e-warung menyepakati dan mempercayakan RPK Jisel sebagai suplier pengadaan beras bantuan tersebut.
"Kami semua sepakat," kata Martina Hoar, agen BRILink yang beralamat di Desa Lawalu Kecamatan Malaka Tengah.
Diduga sinyalemen miring berkaitan dengan Program BPNT di Malaka dimainkan oknum tertentu yang ingin menjadi suplier pengadaan beras Bulog. Pasalnya, tidak ada lokasi atau agen yang bermasalah terkait penyaluran bantuan beras tersebut.
Juga tidak ada klaim Kelompok Penerima Manfaat (KPM) jika pelayanan e-warung bermasalah. Pengelola program menghendaki agar dibutuhkan data riil terkait masalah supaya bisa diselesaikan untuk menjawab harapan KPM dan masyarakat umumnya.
Baca juga: Ini yang Dilakukan Polsek Malaka Tengah Menjadi Urutan Pertama Penggerak Warga untuk Vaksinasi
Kepala Dinas Sosial Malaka, Folgen Fahik mengatakan, pihaknya dalam mengelola program rujukannya tetap pada aturan. Apabila ada masalah tentu pihaknya akan mengambil langkah sesuai dengan tingkatannya.
"Ada yang namanya teguran lisan lalu tertulis kemudian penindakan. Itupun nanti kita laporkan berjenjang sampai tingkat kementrian," kata Folgen.