Berita Kota Kupang
Begini Kata Ketua KPAD Kota Kupang Soal ODHA
Penanganan Orang Dengan HIV/Aids ( ODHA) di Kota Kupang masih cukup memprihatinkan
ODHA berinisial Y itu mengaku banyaknya ODHA yang tidak memiliki KTP dan BPJS menyebabkan pelayanan untuk mendapat obat dan pemeriksaan menjadi terganggu.
Ketiadaan administrasi ini, menurutnya diakibatkan kondisi perekonomian ODHA yang dinilainya masih dibawah standar. Selain ekonomi, lambannya pengurusan KTP dan BPJS kesehatan di instansi terkait merupakan masalah lain yang sering dihadapi oleh dia dan para ODHA lainnya.
Sebagai ODHA, Y menyebut usahanya untuk tetap memotivasi sesama ODHA dengan terus mengajak melakukan pemeriksaan dan mendapat obat di layanan rumah sakit di Kota Kupang.
Y merupakan penderita ODHA sejak tahun 2004 silam. Dia mengungkapkan, dari pelayanan dan pendampingan dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) dan LSM, dirinya bisa menjadi seperti orang lain pada umumnya.
"Kalau kita konsumsi obat, itu rasa seperti biasa. Seperti tidak ada apa-apa. Saya dari tahun 2004," kata Y, beberapa waktu lalu.
"Memang di akhir-akhir ini agak baik, teman-teman (ODHA,red) bisa mengambil obat untuk dua bulan. Ini bagus, semoga begini terus," sambung Y.
Dia juga mengakui, masih banyak ODHA yang belum menyadari tentang pentingnya mengkonsumsi obat khsusus bagi ODHA. Padahal, obat ini akan sangat bermanfaat membantu aktifitas ODHA itu sendiri.
Meski sering mendapat cibiran miring dari orang-orang soal penyakitnya ini, Y menegaskan, kehidupannya untuk membantu sesama ODHA dan orang lain tetap dilakoninya sepanjang dirinya masih sehat.
Dia berharap adanya campur tangan dari pemerintah secara berkelanjutan bagi ODHA yang ada di Kota Kupang, terutama untuk proses administrasi sehingga mempermudah ODHA mendapat pelayanan kesehatan. (*)
Baca Berita Kota Kupang Lainnya