Berita Pemprov NTT

Pariwisata di Rote Ndao Harus di Eksplore, Bank Indonesia dan OJK Turun Tangan

pada bulan Desember nanti. BI juga meminta perbankan membuka layanan penukaran uang bagi nasabah.

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/IRFAN HOI
Pose bersama dalam acara Melalui media gathering OJK dan BI Kegiatan berlangsung dari 19-21 November 2021. 

Deputi Kepala Perwakilan/ Kepala Tim Implementasi Kebijakan SP, PUR dan MI, Daniel Agus Prasetyo, menyampaikan BI memproyeksikan pengeluaran uang pada natal dan tahun baru sebesar 2,68 triliun.

Pengeluaran uang itu berasal dari BI dengan tujuan ke perbankan dan kemudian diedarkan ke nasabah atau pemerintah daerah.

Menurut Daniel, proyeksi ini meningkat dari tahun 2020 yang direalisasi 2,1 triliun. Ia optimis dengan penyediaan uang sebanyak itu karena kondisi mulai dalam keadaan siap.

Baca juga: Begini Kondisi di Loka Binkra Milik Pemprov NTT di Oesapa Kupang

Dia menyebut vaksinasi dan kasus covid-19 menjadi pertimbangan juga dalam proyeksi itu. Vaksinasi yang kian bertambah dan kasus covid-19 yang melandai, pertumbuhan ekonomi mulai membaik.

BI, ujar Daniel, telah berkoordinasi dengan perbankan agar keuangan nasabah dan pemerintah daerah terpenuhi pada bulan Desember nanti. BI juga meminta perbankan membuka layanan penukaran uang bagi nasabah.

Sementara itu, Wakil Ketua OJK NTT, Setia Ariyanto mengatakan, dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi dan lembaga jasa keuangan (LJK) mendorong realisasi belanja pemerintah.

Menurutnya, hal itu sebagai salah satu struktur PDRB utama di provinsi NTT. Disampaikannya, OJK berharap perbankan meningkatkan kredit maupun pembiayaan di sektor produktif yang masih menunjukan pertumbuhan postifi dan merupakan sektor prioritas.

Selain itu, perbankan juga diminta tetap ekstra hati-hati karena tren rasio kredit bermasalah menunjukan peningkatan.

Baca juga: Penjabat Sekda Sumba Barat Minta Dampingan Pemprov NTT Agar Bisa Raih WTP

"Perbankan diimbau lebih teliti dalam memberikan restrukturisasi kredit bagi debitur dan mulai membentuk pencadangan yang cukup sehingga terhindarkan dari potensi risiko negatif dikemudian hari," tegasnya.

Ariyanto juga mengatakan, pemberlakukan PPKM berdampak pada penurunan kinerja ekonomi maupun kinerja sektor keuangan.

OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit secara YoY hingga akhir tahun masih dapat bertumbuh positif sebesae 4-4,5 persen  agar sektor jasa keuangan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi termaksud di NTT.

"OJK provinsi NTT akan terus memantau realisasi rencana bisnis Bank yang diawasi hingga Desember," ucapnya.

Untuk diketahui, pelaksanaan kegiatan media gathering bertajuk sinergitas BI Kpw NTT dan OJK NTT  juga menghadirkan pemateri lain seperti Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTT, Hilarius F. Jahang, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Setda NTT, Leri Rupidara dan Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Agus Bole Baja. (*)

Berita Pemprov NTT Terkini

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved