Berita Kota Kupang

Kebaktian Minggu Bulan Lingkungan Hidup, Pendeta Dr. Mesakh Dethan Ajak Umat Lestarikan Alam

Kebaktian Minggu Bulan Lingkungan Hidup, Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan Ajak Umat Lestarikan Alam

Editor: Gordy Donofan
Istimewa
Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, M.Th, MA pose bersama usai Kebaktian Minggu Bulan Lingkungan Hidup di gereja Betel Nitneo, Klasis Kupang Barat, yang dilayani oleh Pdt.Melsy Thelik-Mooy, STh, Minggu 21 November 2021. 

Artinya pada Kristus orang juga telah melihat Allah yang tidak kelihatan itu. Dalam Kitab Kejadian Adam dikatakan diciptakan menurut gambar Allah. Artinya ada terkandung nilai-nilai moral yang melekat pada Adam untuk meniru dan mewarisi sifat-sifat Allah.

Sebagaimana Allah menata dunia yang semula tohu wabohu (kaca balau) menjadi baik dan teratur, maka tuga Adam juga adalah melanjutkan karya Allah dalam penaatan dan pemulihan dunia yang makin rusak akibat ulah dan dosa manusia ini, demikian menurut pakar Perjanjian Baru tamatan Universitas Heidelberg Jerman ini.

Apalagi dalam budaya orang Timor sendiri alam adalah saudara. Orang yang merusak alam sebenarnya merusak saudara sendiri. Orang yang menebang pohon dan mengksploitasi hutan sesungguhnya ia sedang menebang dan mengksploitasi saudara sendiri. 

Karena itu membangun hidup yang damai dengan alam bukan hanya panggilan budaya, tetapi juga panggilan ilahi. Jika dalam budaya dipandang bahwa tubuh alam bagaikan tubuh manusia. Karena itu ketika batu itu dipotong, menurut kepercayaan Timor seperti  tubuh mereka sendiri yang dipotong-potong. 

“Yesus yang kita sembah adalah Tuhan atas alam ciptaan, sehingga merusak alam sessungguhnya tidak menghormati Kristus,“ demikian akademisi UKAW dan mantan wartawan Pos Kupang pencetus rubrik berbahasa Kupang “Tapaleuk” ini.

Menurut Mesakh Dethan akibat ulah manusia secara berabad merusak alam, maka terjadi pemanasan global dan memicu iklim yang eksterm yang bermuara kepada rupa-rupa bencana alam, badai puting beliung (semisal Seroja), banjir, tanah longsor, etc.

Sebagai orang percaya kita tidak boleh tinggal diam dan berpangku tangan, mari kita selamatkan bumi dan hutan kita. Jika kita selamatkan hutan, hutan yang diciptakan Tuhan akan selamatkan kita pula.

Berita Kota Kupang Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved