Berita Kota Kupang
Remaja Kaisarea Kota Kupang Senang Beraktivitas Kembali
Ruang ini yang menjadi hambatan bagi anak dan remaja dalam konteks bersosialisasi diri, baik dengan sesama maupun dengan lingkungan.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Iva mencontohkan, sekolah ditutup dan menerapkan pembelajaran daring. Baginya pembelajaran daring memiliki kelemahan seperti penguasaan materi tidak seperti pembelajaran tatap muka. Kemudian, kurang serius dalam belajar karena kurang pengawasan langsung dari guru.
Baca juga: Kapolda NTT Kuliah Umum Mahasiswa Universitas Pertahanan Belu
Masalah lainnya adalah jaringan internet dan pulsa data kurang memadai.
Selain itu, rumah ibadah juga ditutup. Padahal, anak dan remaja sangat membutuhkan pendekatan diri dengan Tuhan.
Ruang ini yang menjadi hambatan bagi anak dan remaja dalam konteks bersosialisasi diri, baik dengan sesama maupun dengan lingkungan.
Fasilitator Lingkar Remaja Forum Anak Kaisarea, Ria Bessia mengungkapkan rasa syukur karena meski pandemi, anak anak sudah kembali beraktivitas di gereja.
"Kami cukup senang karena anak anak sudah kembali beraktivitas di gereja", katanya.
Ditanya mengenai aktivitas di Forum Anak Kaiserea, Ria menjelaskan, dalam Forum ini anak dilatih dan belajar mengenal diri sendiri, teman dan mengenal lingkungan. Kegiatan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Anak anak dilatih dan belajar mengenal diri mereka sendiri, mengenal teman mereka dan mengenal lingkungan", katanya.
Dalam kegiatan di Forum, anak dan remaja bisa menemukan kiat kiat atau strategi yang bisa dilakukan dalam konteks sosialisasi diri walupun dalam masa pandemi. Kiat kiat itu ditemukan oleh anak sendiri.
"Walaupun pandemi, kira kira menurut anak anak, apa yang tidak menghambat kegiatan
Baca juga: Kapolda NTT Kuliah Umum Mahasiswa Universitas Pertahanan Belu
bersosialisasi. Dan anak anak mampu beradaptasi dalam hal mencegah covid", terangnya.
Tambah Ria, diakhir dari kegiatan lingkar remaja ini, anak dan remaja bisa memecahkan masalah dan membuat solus yang mereka lakukan baik untuk gereja maupun lingkungan sekitar. Dan bukti nyata bahwa pandemi tidak menghambat anak untuk berkreasi.
Ria mengaku, kegiatan di forum remaja Kaiserea didukung penuh WVi dan UNICEF serta gereja. Bahkan gereja menyiapkan anggaran khusus untuk kegiatan anak.
Mengenai dukungan pemerintah, Ria mengaku sejauh ini bentuk dukungan langsung pemerintah diberikan melalui dinas-dinas tertentu seperti pembagian masker dan hand sanitizer.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kupang, Viktoria Kekado mengatakan, pemerintah mendukung penuh kegiatan yang dilakukan Forum remaja Kaiserea.