Berita Kota Kupang
Remaja Kaisarea Kota Kupang Senang Beraktivitas Kembali
Ruang ini yang menjadi hambatan bagi anak dan remaja dalam konteks bersosialisasi diri, baik dengan sesama maupun dengan lingkungan.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas
POS KUPANG. COM, KUPANG--Anak remaja yang tergabung dalam Komunitas Lingkar Remaja Forum Anak Kaisarea Kota Kupang merasa bersyukur dan senang karena mereka sudah bisa beraktivitas kembali setelah sekian lama mereka "terkukung" akibat pandemi COVID-19.
Hal ini diungkap Iva, perwakilan Lingkar Remaja Kaisarea Kota Kupang Fasilitator Lingkar Remaja Forum Anak Kaisarea, Ria Bessia dalam acara ngobrol asyik bersama Pos Kupang. Com, Sabtu 20 November 2021.
Acara tersebut dipandu host Novemy Leo Novel, redaktur Pos Kupang. Com dengan menghadirkan beberapa pembicara yaitu, Manajer Cluster Timora, Berwadin Simbolon, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kupang, Viktoria Kekado, Fasilitator Lingkar Remaja Forum Anak Kaisarea, Ria Bessia dan anak perwakilan Lingkar Remaja Kaisarea, Iva.
Kegiatan ini bertepatan dengan Hari Anak Sedunia yang diperingati tanggal 20 November setiap tahunnya. Acara live ini mendapat respon positif dari para tribuners. Hal itu terlihat dari lalu lintas orang menyaksikan acara tersebut dan juga ikut bertanya.
Baca juga: Imbauan Wali Kota Kupang Agar Masyarakat Tanam Pohon dan Buat Lubang Serapan Air
Diawal acara ngobrol asyik ini, UNICEF Perwakilan NTT dan NTB menyampaikan mengenai survei UNICEF bertajuk Changing Childhood yang dipublikasikan menjelang Hari Anak Sedunia.
Hasil survei menunjukkan, lebih dari 80 persen anak dan pemuda di Indonesia percaya bahwa dunia semakin baik dari generasi ke generasi.
Orang-orang muda lebih mungkin percaya bahwa kehidupan seorang anak kini lebih baik; sebagian besar dari mereka yakin bahwa layanan kesehatan, pendidikan, dan keamanan fisik sudah lebih baik bagi anak-anak pada masa ini dibandingkan pada masa kecil orang tua mereka dahulu.
Hampir sepertiga (29 persen) anak muda menyatakan sering merasa depresi atau memiliki minat rendah untuk melakukan apa pun.
Hampir dua pertiga (63 persen) anak muda menyatakan sangat khawatir akan pendataan informasi pribadi saat mereka menggunakan internet.
Baca juga: Pasca Banjir Pemerintah Belum Respon Ende Kembali Diguyur Hujan Deras
Lebih dari separuh (59 persen) percaya bahwa tindakan anak menemui seseorang setelah perkenalan di dunia maya adalah tindakan berisiko.
Namun, dalam survei, mereka pun mengungkapkan keresahan terhadap aksi-aksi perubahan iklim, sikap skeptis
terhadap informasi yang diperoleh dari media sosial, dan tantangan menghadapi depresi dan rasa cemas.
Perwakilan Lingkar Remaja Kaisarea, Iva mengemukakan, mereka sangat senang karena anak-anak sudah kembali beraktivitas lagi di masa pandemi COVID-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Saya merasa bersyukur dengan komunitas Kaiserea karena sudah bisa beraktivitas kembali di gereja. Bisa bertemu kembali dengan teman teman dan mengikuti kegiatan yang bisa menambah wawasan", ungak Iva.
Lanjutnya, dalam situasi pandemi, isu strategis bagi anak dan remaja adalah kurangnya sosialisasi diri. Pasalnya selama pandemi, anak-anak kurang bersosialisasi diri dengan sesama dan lingkungan karena wadah untuk saling bertemu dibatasi.