Kupang Hari Ini

Saat Misa Rabu Abu di Gereja Santo Yosep Naikoten Umat Katolik Diajak Tidak Pamer di Medsos

Umat Katolik di Gereja Santo Yosep Naikoten diajak untuk berbuat baik tanpa memamerkan dengan mengunggah di semua media sosial

POS KUPANG/ MARIA SELFIANI BAKI WUKAK
MISA RABU ABU - Misa Rabu Abu yang diadakan di Gereja Paroki Santo Yoseph Naikoten, Rabu (5/3). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Umat Katolik di Gereja Santo Yosep Naikoten diajak untuk berbuat baik tanpa memamerkan dengan mengunggah di semua media sosial (medsos) atau menceritakan kepada semua orang. 

Perayaan Rabu Abu merupakan awal dari masa Prapaskah atau masa puasa dan pantang yang akan dijalankan oleh semua umat di seluruh dunia selama 40 hari.

Perayaan misa Rabu Abu di Gereja Santo Yosep Naikoten dipimpin oleh Romo Robin Klau De Canossa Lopes.

“Melepas sesuatu yang terikat dan memiliki ketergantungan dalam menghayati puasa dan pantang dalam masa Prapaskah,” ujar Romo Robin, Rabu (5/3). 

Romo Robin, mengatakan, untuk melakukan 

kewajiban-kewajiban dengan lebih setia terutama dengan berpuasa dan berpantang.

“Kita bersatu dalam pelaksanaan tobat bersama secara khusus meluangkan waktu untuk berdoa dan merayakan amal kesalehan dan kasih,” katanya. 

Misa Rabu Abu yang diadakan di Gereja Paroki Santo Yosep Naikoten diadakan sebanyak tiga kali. Untuk misa pertama diadakan pada pukul 06.00 Wita dan misa kedua dan ketiga diadakan di sore hari pada pukul 16.30 Wita dan pukul 18.00 Wita.

Umat yang menghadiri misa Rabu Abu untuk pagi ini sangat banyak hingga kursi yang disediakan di dalam gereja sudah penuh dan ada umat yang duduk di halaman gereja untuk mengikuti misa.

Ketua Panitia Paskah di Paroki Santo Yosep Naikoten, Yovita Anike Mitak, mengatakan, persiapan yang mereka lakukan untuk Rabu Abu maupun selama masa Prapaskah hingga puncaknya saat Paskah nanti dapat berjalan dengan maksimal

Panitia Paskah melakukan begitu banyak persiapan terutama fokus utama untuk Rabu Abu dan Jalan Salib selama masa Pra Paskah ini. 

“Kami menyiapkan secara matang agar umat bisa beribadah dengan nyaman baik di luar gereja maupun yang duduk di bagian dalam,” kata Nike.

Sebelum perayaan Rabu Abu, panitia paskah dari wilayah IX berinisiatif untuk mulai mengumpulkan daun palma kering yang sudah dipakai dari tahun lalu dan menyiapkan wadah agar umat bisa mengumpulkan pada tempat yang tersedia agar bisa dipakai untuk dibakar menjadi abu.

Panitia paskah membantu gereja untuk menyiapkan abu yang berasal dari daun palma kering yang sudah dibakar ini agar stok abu bisa memenuhi kesiapan  untuk  misa Rabu Abu ini. (ria)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS


 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved