Berita NTT
Pariwisata NTT Mulai Tumbuh 7,17 Persen
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan pada triwulan III 2021 pariwisata di NTT
“Mungkin tahun 2019 kita belum mengenal zoom atau meeting secara virtual, tetapi dengan Pandemi ini dipaksa kita harus tahu, tentu aktivitas ekonomi tertahan dengan berlakunya pembatasan ini, sehingga banyak pelaku usaha produktif dan sektor produktif yang terkena dampaknya,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Grup Operasionalisasi Kebijakan Utama Departemen Regional Suryono mengatakan, covid-19 sangat berdampak pada sektor pariwisata. Ditahun 2020, kunjungan wisatawan mancanegara menurun tajam, hanya 4 juta orang atau turun 25 persen dibandingkan 2019.
"Devisa pariwisata juga menyusut sebesar US$3,54 miliar ataru Rp51 triliun dan ini tentu menjadi perhatian semua," ujar I Nyoman.
Selain itu, sesuai data BPS pada akhir 2020 sebanyak 92 persen perusahaan terdampak secara signifikan termasuk juga berpengaruh pada tenaga kerja di sektor pariwisata, termasuk sektor pariwisata NTT. Karena itu, tambahnya, sinergi berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mendorong percepatan pariwisata daerah itu.
Kegiatan ini juga menghadirkan opening speech anggota Komisi XI DPR Ahmad Yohan, sedangkan di sesi diskusi menghadirkan Direktur Pemasaran Pariwisata BPOLBH, Raisa L Niloperbowo, Ketua Asita NTT, Abednego Frans, VP of Market Manajement and Accommodation Traveloka, John Safenson, dan Head of Public Affairs East Territory Grab Indonesia, Stela Nau sebagai moderator. (*)