Berita NTT

Pariwisata NTT Mulai Tumbuh 7,17 Persen

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan pada triwulan III 2021 pariwisata di NTT

Editor: Kanis Jehola
Dok. Bank Indonesia
Kegiatan Temu Responden dan Talkshow Pariwisata bertajuk 'Reviving Super Priority Tourism Destinatio (DPSP) and MSMEs 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan pada triwulan III 2021 pariwisata di NTT mulai menunjukkan pemulihan sehingga mampu tumbuh sebesar 7,17 persen (yoy).

Hal tersebut disampaikan I Nyoman saat Kegiatan Temu Responden dan Talkshow Pariwisata bertajuk 'Reviving Super Priority Tourism Destinatio (DPSP) and MSMEs (Micro, Small dan Medium Enterpirses) Post Covid-19Atmaja,  Perspective for East Nusa Tenggara Timur, Rabu 17 November 2021.

Menurutnya, pariwisata salah satu sektor yang sangat terdampak, padahal di dalamnya ada UMKM, transportasi dan usaha lainnya.

"Pariwisata NTT alami peningkatan setelah ditunjang dengan kunjungan wisatawan, terutama juga tumbuhnya kredit serta adanya optimisme masyarakat yang terus membaik," tambahnya.

Baca juga: Teliti Pariwisata di NTT, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat Resmi Raih Gelar Doktor

Untuk itu, kata Ariawan Atmaja, perlu ada sinergi, baik pemerintah, instansi vertikal maupun stakeholder yang ada, sehingga bisa bekerja lebih optimal.

“Terutama bagaimana kita melibatkan pelaku usaha dan UMKM, untuk terus mendorong perbaikan-perbaikan pariwisata, dalam rangka akselerasi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di NTT,” ujarnya.

Ia pun mengajak pemerintah daerah, perusahaan teknologi dan asosisasi bersama-sama mempromosikan Labuan Bajo sebagai salah satu kawasan wisata super premium sehingga meningkatkan kapasitas dan kemitraan pelaku usaha melalui ekosistem digital, serta mempercepat transformasi digital UMKM sektor pariwisata.

Menurutnya, kinerja lapangan usaha akomodasi dan makan minum pada 2020, menyusul dampak covid-19 pada sektor pariwisata terkontraksi hingga 26,92 persen (yoy), melambat dibandingkan 2019 yang tumbuh sebesar 5,99 persen (*)

Baca Berita NTT Lainnya

"Sehingga vaksinasi sebagai game changer  terhadap pelaku pariwisata terus dilakukan oleh pemerintah di tengah percepatan pembangunan infrastruktur dalam mendukung pengembangan pariwisata sebagai prime mover economy," jelas dia.

I Nyoman menambahkan, kehadiran BI memiliki tujuan tunggal, yakni mencapai dan memelihara nilai-nilai rupiah. Menurutnya, hal ini tentu dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat dan juga menjaga nilai inflasi yang rendah dan stabil.

Dikatakannya, inflasi yang mengalami naik turun, dinilai tidak kondusif buat perekonomian, sehingga harus dijaga tetap rendah dan stabil.

“Demi mencapai tujuan itu, kita melakukan Advisory kepada pemerintah daerah, yakni menyusun rekomendasi, pengembangan kebijakan ekonomi dan keuangan daerah, terutama dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi ditengah Pandemi Covid-19," jelasnya.

Pandemi Covid-19 ini, lanjut dia, telah menimbulkan dampak yang luar biasa, tidak saja dari sisi kesehatan, tetapi juga dari sisi ekonomi, termasuk NTT juga terdampak. Aktivitas ekonomi tertahan, karena adanya pembatasan aktifitas.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved