KKB Papua

KKB Papua Pimpinan Aple Kobogau & Aven Kobogau Bakar Rumah Sakit, Ini Kata Jubir OPM

KKB Papua Pimpinan Aple Kobogau & Aven Kobogau Bakar Rumah Sakit, Ini Kata Jubir OPM

Editor: Gordy Donofan
Tribunnews.com
Ilustrasi KKB Papua 

POS-KUPANG.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua hingga kini masih melakukan aksi kriminal di tanah Papua.

Terbaru, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dikabarkan membakar sebuah rumah sakit yang baru dibangun di Intan Jaya.

Selain itu, sebuah pos jaga TNI juga ikut terbakar.

Informasi ini dibenarkan oleh Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom dalam laporannya, Senin 15 November 2021.

Baca juga: Anggota Brimob Korban Penembakan KKB Papua Dapat Kunjungan Khusus dari Kapolri Listyo Sigit

Sebby mengatakan, pembakaran rumah sakit dan pos TNI tersebut terjadi, Minggu (14/11/2021) dan merupakan ulah dari kelompok yang dipimpin Aple Kobogau dan Aven Kobogau.

Insiden ini menyebabkan terjadinya kontak senjata antara KKB Papua dengan anggota TNI-Polri yang berjaga.

Sebby Sambom menjelaskan insiden kebakaran itu bermula dari TPNPB-OPM mencari prajurit TNI yang bersembunyi di dalam hutan.

Namun secara tidak sengaja, salah satu anggota TPNPB-OPM membakar rumput sehingga kebakaran meluas, termasuk menyambar ke pos TNI.

“Membakar pos anggota TNI yang sedang bersembunyi sehingga anggota TNI keluar dan saling baku tembak dengan anggota TPNPB-OPM,” ujar Sebby dalam laporannya. 

Selain pos TNI, TPNPB-OPM juga disebut membakar satu rumah sakit yang baru dibangun.

Sontak kontak senjata tidak dapat terelakan dalam kejadian tersebut.

Sebby menyebut pihaknya belum mengetahui apakah ada korban jiwa akibat dari kontak tembak tersebut.

“Selain itu juga di tempat yang sama anggota TPNPB OPM berasil membakar satu rumah sakit yang baru di bangun, dan terjadi kontak senjata,” tutur Sebby.

Baca juga: Warga Non Papua Harus Waspada, KKB Papua Mulai Tebar Ancaman Perang, Ini Tandanya

“(dan) di tengah kontak senjata tersebut kami belum memastikan anggota TPNPB-OPM atau masyarakat sipil yang terkena tembakan,” tandasnya.

BERITA LAINNYA:

Nama Undius Kogoya kini semakin populer.

Undius Kogoya merupakan Komandan Operasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menyerukan perang di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, akhir-akhir ini.

Seruan perang itu dibuat setelah Undius Kogoya dan pasukannya menggelar acara budaya.

Atas seruan itu, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambon meminta warga non-Papua segera mengosongkan Distrik Sugapa dan mencari perlindungan.

Baca juga: Warga Non Papua Harus Waspada, KKB Papua Mulai Tebar Ancaman Perang, Ini Tandanya

"Management Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM telah terima laporan resmi Dari Pimpinan TPNPB Kodap 8 Intan Jaya, dan dalam laporan itu mengeluarkan peringatan bagi warga sipil non-Papua," ujar Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Jumat (12/11/2021) lalu.

"Acara budaya sudah selesai, dan perang kami belum selesai. Jadi kami minta untuk kasih keluar info segera agar masyarakat cari tempat perlindungan," ujar Sebby, menyampaikan laporan Undius.

Diketahui, situasi Kabupaten Intan Jaya, Papua, saat ini masih tak aman karena kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Terbaru, seorang warga sipil terluka karena terkena tembakan.

Hal itu dibenarkan oleh Komandan Korem (Danrem) 173/PVB Brigjen TNI Taufan Gastoro.

Taufan menyebut adanya seorang warga sipil mengalami luka tembak.

"Memang benar ada seorang wanita yakni Agustina Hondau (24 tahun) mengalami luka tembak," kata Brigjen Taufan dikutip Tribun-Papua.com dari laman Surya, Rabu (10/11/2021).

"Kami masih menelusuri tembakan itu dari pihak mana," imbuhnya.

Sebelumnya, seorang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua tewas dan dua anggota Satgas Nemangkawi terluka dalam kontak senjata di Distrik Sugapa, Jumat (5/11/2021). 

Kontak senjata antara TNI-Polri itu dipicu dugaan adanya bantuan logistik untuk KKB Papua di wilayah Intan Jaya.

Kekejaman Undius Kogoya

Gangguan keamanan yang dilakukan oleh kelompok separatis pimpinan Undinus Kogoya telah membuat keresahan bagi sejumlah masyarakat di Intan Jaya.

Diketahui ada seitar 500 orang yang terpaksa meninggalkan kampung dan berlindung di Gereja ataupun pos-pos keamanan.

Menurut sumber yang tidak mau disebutkan identitasnya mengatakan KKB sering kali mengancam dan memeras harta benda masyarakat di perkampungan.

“Beberapa kali OPM datang ke rumah warga untuk mendapatkan sejumlah bahan makanan dengan cara mengancam pakai senjata,” jelasnya.

Aksi-aksi tersebut kata dia yang akhirnya membuat warga merasa takut dan memilih mencari tempat yang dirasa lebih aman.

 “Mereka semua merasa sangat takut dan pergi dari rumah masing-masing,” jelasnya.

Ia juga membeberkan Agustina Hondau yang tertembak di Kampung Mamba merupakan ulah dari KKB.

Peristiwa bermula ketika kelompok separatis yang diduga berjumlah belasan orang terlebih dahulu melakukan penyerangan ke arah pos TNI.

Karena situasi tersebut korban yang merasa panik mencoba berlari mengamankan diri. Namun tiba-tiba korban ditembak oleh kelompok separatis.

“Waktu itu korban dalam perjalanan pulang dari pasar. dia panik, akhirnya mencoba lari untuk mengamankan diri. Mungkin karena dia lari itu yang menarik perhatian dari kelompok separatis, dan akhirnya ditembak begitu saja dengan dalil supaya bapak aparat dituduh pelakunya,” bebernya

Agustina diketahui mengalami luka tembak pada pinggang dan pelipis kanannya.

Pasca peristiwa tersebut korban langsung dievakuiasi oleh sejumlah pemuda, aparat pemerintah dan anggota TNI ke Puskesmas Yokatapa.

Ditambahkan bahwa saat ini korban telah dirujuk menggunakan pesawat ke RS Mitra Masyarakat di Kota Timika guna penanganan lebih lanjut.

Berikut daftar kekejaman pimpinan OPM Undius Kogoya dan pasukannya:

1. 8 Agustus 2020, melakukan serentetan tembakan di wilayah Kampung Oesiga, Kabupaten Intan Jaya, dalam peristiwa nihil adanya korban jiwa.

2. 15 Agustus 2020, Penembakan terhadap tukang ojek di Intan Jaya, dalam peristiwa itu tukang ojek bernama Laode Janudin tewas dilokasi kejadian.

3. 18 Agustus 2020, Pembakaran terhadap escavator di Intan Jaya hingga menyebabkan hangus

4. 14 September 2020, Penembakan terhadap 2 orang tukang ojek di Distrik Sugapa Intan Jaya, hingga melukai Laode dan Fatur.

5. 17 September 2020, Penganiayaan terhadap masyarakat sipil di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, hingga menyebabkan seorang warga bernama Badawi meninggal dunia

6. 17 September 2020, terlibat kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Sugapa Lama, hingga menyebabkan Serka Sahlan meninggal dunia.

7. 18 September 2020, Penembakan terhadap pesawat yang akan mengevakuasi Serka Sahlan di Intan Jaya.

8. 19 September 2020, Kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Hitadipa, Intan Jaya hingga menyebabkan Pratu Dwi Akbar meninggal dunia. Lalu kontak tembak juga dengan personel Koramil persiapan Hotadipa, akibatntya pendeta Yeremias Y tewas tertembak

9. 23 September 2020, Penembakan terhadap Apkam di depan kantor Bupati Intan Jaya

10. 25 September 2020, Kontak tembak dengan Apkam TNI di Bandara Sugapa

11. 30 September 2020, Aksi penembakan terhadap Mapolsek Sugapa

12. 4 Oktober 2020, Aksi penembakan terhadap rombongan Dir Krimum dan Dasat Brimob di Distrik Sugapa

13. 5 Oktober 2020, Aksi kontak tembak dengan personel TNI/Polri di Kodim Apter Distrik Sugapa

14. 7 Oktober 2020, Aksi penembakan oleh OTK terhadap pewarta Agustinus Duwitau di Damogoa hingga terluka

15. 8 Oktober 2020, Aksi penembakan terhadap pesawat di Bandara Bilogal Intan Jaya

16. 9 Oktober 2020, Aksi penembakan rombongan Tim Pencari Fakta Kemenkopolhukam di Distrik Sugapa, atas kejadian anggota TPF Bambang terluka dan Sertu Faisal dan Pratu Ginanjar terluka.

Berita KKB Papua Lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul OPM: Kami Berhasil Bakar Rumah Sakit yang Baru Dibangun

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved