Berita Sumba Timur
Pertamina Foundation dan Padu Padan Tenun Gelar Pelatihan Cipta Produk Turunan Tenun Sumba
kelak kalau dijual ada banyak pilihan bagi pembeli,” demikian terang Nining Suwardi dari Nice Handycraft yang membimbing warga
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -- Pertamina Foundation bersama dengan Padu Padan Tenun kembali menggelar pelatihan lanjutan untuk program pemberdayaan masyarakat melalui inovasi sosial, pengembangan ekonomi kreatif dan kewirausahaan di Pulau Sumba.
Pelatihan lanjutan ini dilaksanakan selama dua hari di Desa Patawang, Kecamatan Melolo Kabupaten Sumba Timur.
CEO Padu Padan Tenun, Erwin Yuan, dalam keterangan tertulisnya menyebut pelatihan tersebut merupakan pelatihan gelombang kedua yang dikoordinir Padu Padan Tenun sebagai mitra pelaksana. Sebelumnya, pelatihan yang sama telah dimulai pada Maret 2021 lalu.
“Pelatihan gelombang kedua ini tujuannya untuk lebih memperkuat lagi semangat warga Desa Patawang agar menghasilkan produk-produk turunan dari tenun Sumba yang berdaya jual," ujar Erwin Yuan.
Baca juga: Walikota Kupang : Hidupkan Budaya Literasi di Kota Kupang
Ia menyebut, bekal ilmu dan praktik yang telah diberikan sejak bulan Maret harus diteruskan, sustainable dan tidak berhenti setelah latihan usai. Apalagi, kata dia, situasi pandemi berangsur membaik di Pulau Sumba dan penerbangan pun sudah aktif seperti sedia kala.
Karena itu, dengan kondisi kunjungan wisatawan dari luar daerah yang mulai kembali normal maka ketrampilan-ketrampilan hasil dari pelatihan ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang ekonomi serta mendukung bangkitnya pariwisata daerah.
Erwin Yuan menyebut, pelatihan gelombang ke-II oleh tim Padu Padan Tenun diperkuat tim pelatih sebelumnya yang terdiri dari Ibu Nining dan Pak Echin dari Nice Handycraft Kota Kupang serta Valentino Luis dari Innocentia Handwoven Maumere.
“Kita perkaya lagi dengan pola serta komposisi jahitan agar kimono-kimono yang dijahit oleh warga tidak itu-itu saja namun lebih variatif, sehingga kelak kalau dijual ada banyak pilihan bagi pembeli,” demikian terang Nining Suwardi dari Nice Handycraft yang membimbing warga menjahit kimono serta dompet tenun.
Baca juga: Ketua Umum PBNU Tiba di Lokasi Peletakan Batu Pertama Graha Aswaja NU di Kota Kupang
Sementara itu, guna mengantisipasi orientasi ekonomis dari produk-produk yang dihasilkan, Valentino Luis dari Innocentia Handwoven memberikan Kelas Fotografi Produk bagi warga peserta pelatihan. Di hadapan peserta, Valentino Luis membeberkan syarat foto produk yang baik dan kiat-kiat membuat foto produk.
“Tidak perlu sewa fotografer, bisa pakai handphone, asalkan tahu tata cara memotretnya,” kata Valentino di hadapan peserta.
“Dengan adanya foto bisa memudahkan calon pembeli mengenali produk yang dijual, foto juga bisa mempengaruhi orang untuk tertarik pada produk, serta membantu promosi menjadi lebih efektif,” lanjutnya.
Produk-produk yang dihasilkan oleh warga Desa Patawang dari pelatihan ini berupa Kimono ready to wear, dompet, serta aksesoris dari percah kain tenun seperti anting, kalung, dan hiasan kepala atau headpiece.
Produk-produk ini kemudian dikenakan dan diperagakan oleh para model muda setempat. Erwin Yuan, menyebut bahwa produk-produk turunan dari tenun Sumba memiliki daya pikat istimewa karena dilandasi filosofi yang kuat dan sangat menyatu dengan alam.
Oleh karenanya Padu Padan Tenun pun berinisiatif untuk menunjukkannya melalui pagelaran fashion virtual.