Berita Manggarai
13 Cakades Se-Paroki St Klaus Kuwu Ikut Rekoleksi, Romo Ompi L Latu Pr: Jangan Dendam
13 Cakades Se-Paroki St Klaus Kuwu Ikut Rekoleksi, Romo Ompi L Latu Pr: Jangan Dendam
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, RUTENG - Sebanyak 13 Calon Kepala Desa ( Cakades) yang berasal dari 5 desa di wilayah Paroki St Klaus Kuwu mengikuti Rekoleksi dan Misa Perutusan, yang bertempat di Paroki itu, Senin 8 November 2021.
Adapun ke-13 Calon Kades itu yakni 2 Cakades dari Desa Bea Kakor, 4 Cakades dari Desa Kakor, 2 Cakades dari Desa Benteng Kuwu, 2 Cakades dari Desa Poco Likang, dan 3 cakades dari Desa Compang Namut.
Kegiatan ini merupakan berkat kerja sama antara Plt Camat Ruteng, Lody Mo'a dan juga Pastor Paroki St Klaus Kuwu, Romo Gabriel Harim Pr. Kegiatan ini dengan menghadirkan pemateri Rekoleksi dan sekaligus Pemimpin perayaan Ekaristi, Romo Ompi L Latu Pr.
Turut hadir Pastor Rekan Paroki St Klaus Kuwu, Rm Riano Tagung Pr, para panitia Pilkades, perangkat desa dan BPD, dan Babinkamtibnas Desa Poco Likang.
Rm Ompi L Latu Pr dalam materi Rekoleksinya mengajak para Cakades dan semua yang hadir agar jangan pernah menyimpan dendam dengan siapapun sebab sekuat apapun perjuangannya semuanya tetap tergantung pada Tuhan.
Lebih lanjut, Romo Ompi, mengingatkan dan mengajak para Cakades agar tidak saling menjelekkan satu sama lain, khususnya sesama calon. Jika sudah dilakukan sebaiknya mengakunya kepada Tuhan.
"Jadi, kalau kita mau kalahkan orang, dan biasanya itu kita lakukan dengan menjelekkan orang, mulai dari cara berpakaian dan lainnya lalu kita mulai cari trik untuk menjatuhkannya. Saya ingatkan agar hati-hati. Mungkin selama ini, sebelum hari pemilihan tanggal 11 November 2021, kita seringkali menyakiti hati orang, karena itu lebih baik datang bertemu dengan Tuhan dan sampaikan itu kepada Tuhan,"pintanya.
Romo Ompi juga menyentil tentang adanya ilmu gaib. Dikatakannya mereka yang suka pergi ke tempat peramal sebetulnya bahwa mereka sedang membuat Allah cemburu, terluka.
Karena itu ia meminta para Cakades agat berhati-hati dengan itu. Siapa saja yang pergi ke peramal tentu akan disakiti. Sebab, ada saja cara Tuhan menghardik kita untuk kembali kepadaNya.
"Roh persaingan seringkali memberi bisikan yang membuat kita bertanya tentang adanya ilmu gaib yang dipakai oleh pihak lawan. Saya omong memang agar hati-hati. Mereka yang suka pergi ke tempat peramal sebetulnya bahwa dia sedang membuat Allah cemburu, terluka,"ungkapnya.
"Jika kita pergi ke tempat peramal, maka bukan tidak mungkin suatu waktu kamu juga akan disakiti oleh Allah. Siapa saja yang pergi ke peramal, dia akan disakiti. Sebab, ada saja cara Tuhan menghardik kita untuk kembali. Maka semua orang yang pergi cari ke orang pintar, suatu waktu akan ada cara Tuhan mengembalikan dia dengan menghancurkan semuanya itu,"tambahnya.
Pada bagian akhir rekoleksinya, Romo Ompi juga mengajak para Cakades agar di masa persiapan ini datang kepada Tuhan dan minta ampun untuk segala tingkah laku yang membuat Tuhan sakit hati. Dan solusi yang terbaik adalah kembali kepada Tuhan, maka kedamaian dan ketenangan batin akan dengan mudah ditemukan.
"Jadi tolong sebelum tanggal 11 ini berdoa kepada Tuhan dan biarkan Tuhan sendiri yang berkerja. Tidak usah menjelekkan si A atau si B. Tapi biarkan Tuhan yang berkerja. Karena itu, sekali lagi saya ingatkan agar dalam mengakhiri sebuah pertarungan, mereka yang tidak menang alias kalah, tolong 'Neka Beti Nai' (jangan sakit hati). Awas darah keturunan. Kalau anda mau bahagia, maka lepaskan semua sakit hati itu maka kamu akan dipenuhi dengan suka cita. Semoga Tuhan bekerja dengan baik dan menjadikan hidupmu jauh lebih baik. Amin,"tutup Romo Ompi.
Usai Rekoleksi, para Cakades diarahkan untuk mengikuti perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Romo Ompi dengan didampingi oleh dua Imam paroki St Klaus Kuwu, Romo Gabriel Harim Pr dan Romo Riano Tagung Pr.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/13-cakades-se-paroki-st-klaus-kuwu-ikut-rekoleksi-romo-ompi-l-latu-pr-jangan-dendam.jpg)