Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 7 November 2021, Minggu Biasa XXXII: Kasih Murni, Rahmat Tak Bertepi

Di kalangan bangsa Yahudi, janda adalah perempuan yang terpisah dengan suami karena meninggal dunia. Dia harus berjuang sendiri untuk bertahan hidup.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Tetapi Elia berkata kepadanya, “Janganlah takut, pulanglah, dan buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku; kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

Sebab beginilah firman Tuhan, Allah Israel. Tepung dalam tempayan itu takkan habis, dan minyak dalam buli-buli itu pun takkan berkurang sampai tiba waktunya Tuhan menurunkan hujan ke atas muka bumi.”

Maka pergilah perempuan itu, berbuat seperti yang dikatakan oleh Elia.

Maka Elia, perempuan itu dan anaknya mendapat makanan beberapa waktu lamanya.

Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang sesuai dengan firman Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: 146:7,8-9a,9bc-10

Refr.: Pujilah Tuhan, hai umat Allah, Pujilah Tuhan, hai umat Allah.

  1. Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, dan memberikan roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
  2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
  3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun.

Bacaan Kedua: Ibrani 9:24-28

Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang

Saudara-saudara, Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri, untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita.

Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagaimana Imam Agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri.

Sebab kalau demikian Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan.

Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri untuk menghapus dosa lewat kurban-Nya.

Seperti manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.

Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Matius 5:3

Refr.: Alleluya, alleluya

Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh karena Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Bacaan Injil: Markus 12:38-44

Janda miskin ini telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain

Pada suatu hari, dalam pengajaran-Nya, Yesus berkata kepada orang banyak, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat!

Mereka suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar.

Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang.

Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.”

Pada suatu hari lain, sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan, Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu.

Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda miskin.

Ia memasukkan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.

Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya; semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved