Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 5 November 2021: Dusta Putih

"Berbohong untuk kebaikan", sebuah ungkapan yang kadang-kadang terdengar. Mungkin juga pernah terucap oleh kita.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Jumat 5 November 2021: Dusta Putih (Lukas 16:1-8)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - "Berbohong untuk kebaikan", sebuah ungkapan yang kadang-kadang terdengar. Mungkin juga pernah terucap oleh kita.

"Jika saya tidak bohong, orang lain akan celaka, bahkan bisa mati."

Atau, "Jika saya jujur, saya akan kehilangan pekerjaan."

Atau pun, "Kalau saya bersaksi apa adanya, istri dan anak saya pasti akan dihabisi."

Orang tua kadang-kadang berbohong kepada anaknya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 3 November 2021: Barui Komitmen

Katanya sih demi kebaikan anak. Usianya dianggap belum dewasa.

Sang anak dinilai masih belum bisa menelaah dan memahami sesuatu yang dibohongi, sehingga akan mengganggu perkembangannya.

Anak pun kerap dibohongi agar melakukan apa yang disuruh orang tua. Kebohongan itu dilakukan demi kebaikan sang anak.

Ini contohnya: "Ayo, bobolah! Ntar didatangi hantu lho."

"Awas lho, kalau makannya nggak dihabisin, ikannya mati."

Muncul pertanyaan, "Apakah kejujuran bisa melukai atau mencelakakan?" Sebaliknya, "Apakah berbohong demi kebaikan itu baik?"

Gagasan yang berlaku di mana pun, semua kebohongan adalah hitam. Tidak baik dan tidak diperkenankan.

Tapi ungkapan "berbohong demi kebaikan" atau disebut "dusta putih" seakan memperlihatkan bahwa bohong atau dusta itu memang tidak baik, kecuali dusta putih.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved