Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 3 November 2021: Barui Komitmen

Apakah Yesus sedang mengajarkan bahwa mengikuti-Nya berarti identik dengan membenci keluarga dan orang-orang terkasih?

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Renungan Harian Katolik Rabu 3 November 2021: Barui Komitmen (Luk 14: 25-33)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Orang banyak yang mengikuti Yesus dengan berduyun-duyun tentu terperangah mendengar kata-kata-Nya, “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Luk 14:26).

Apakah Yesus sedang mengajarkan bahwa mengikuti-Nya berarti identik dengan membenci keluarga dan orang-orang terkasih?

Apa yang dimaksud dengan “benci”?

Makna kata bahasa Yunani ini sangat sulit dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia.

Orang bisa mengatakan benci, tapi yang dimaksud di sini bukan benci dengan perasaan emosi besar.

Misalnya, ada orang mengatakan bahwa “Kamu membunuh bapak saya dengan sadis dan saya sangat marah maka saya membenci engkau.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 1 November 2021: Orang Sederhana

Kata “benci” dalam konteks kalimat ini terkait dengan emosi, marah, bisa juga dendam.

Tapi Yesus tidak memaksudkan pengertian yang sama dalam terjemahan Injil yang kita baca ini.

Menurut ahli Kitab Suci, kata “benci” dalam konteks Injil selalu berkait dengan komitmen perjanjian. Kita baca dalam Perjanjian Lama, “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.”

Mengapa mesti membenci Esau? Apakah Esau punya salah begitu besar?

Tuhan hendak mengatakan bahwa komitmen-Nya adalah kepada Yakub, bukan kepada Esau”. Kata “komitmen” kepada Yakub dan bukan kepada Esau inilah yang makna asli dari kata “benci” itu.

Saya menyatakan komitmen dalam perjanjian degan Tuhan. Berarti, saya harus menyatakan bahwa saya tidak memiliki komitmen dengan “orang lain.”

Saya sudah memiliki kekasih yang saya kasihi dengan cinta murni maka saya menutup mata terhadap “yang lain.”  Ini yang dimaksud dengan “benci.”

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved