Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 5 November 2021: Dusta Putih

"Berbohong untuk kebaikan", sebuah ungkapan yang kadang-kadang terdengar. Mungkin juga pernah terucap oleh kita.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Padahal yang namanya "dusta" tetap saja dusta dari awalnya. Tak ada sebenarnya yang namanya "dusta putih" itu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 1 November 2021: Orang Sederhana

Istilah Inggris  untuk dusta putih adalah "white lies". Kata "white" (putih) diucapkan lebih dahulu, di depan kata "lie" (dusta).

Jadi, kita mengatakan dusta putih dan bukan "putih dusta" (lie white). Putih adalah kata pertama dan dusta adalah sifat dari putih. Bukan sebaliknya.

Kalau bisa digunakan dusta putih, maka bisa juga muncul "dusta abu-abu". Akan bermunculan pula "dusta merah" atau "dusta hitam", di mana tentunya kian menafikan bahwa dusta itu pada dasarnya buruk, tidak baik, karena ada dusta yang bisa diterima atau setidaknya ditolerir.

Akibatnya, pasti akan mendatangkan kehancuran hubungan dengan orang lain.

Bahkan justru akan memunculkan masalah besar bagi diri sendiri. Karena diri sendiri pun akan dikelabui atau dibohongi.

Cerita perumpamaan Yesus tentang bendahara yang tidak jujur sepintas terbaca tentang dusta putih.

Ada seorang manajer yang dipercayakan untuk mengurusi harta milik seorang taipan. Tapi ternyata si manajer ini menggelapkan harta bos-nya.

Maka ia dipanggil dan diminta pertanggungjawaban dengan ancaman pemecatan.

Dengan cerdiknya si manajer memanggil semua orang yang berhutang kepada bos-nya.

Ia kemudian membuat surat hutang baru den

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 27 Oktober 2021: Sedikit Sa Ko?

gan menurunkan jumlah hutang mereka.

Dusta si manajer boleh dianggap dusta putih demi keselamatan, bukan hanya dirinya, melainkan juga orang-orang lain, beserta istri-istri dan anak-anak mereka.

Menariknya, dusta si manajer dinilai baik oleh sang bos. Ia dipuji karena telah bertindak dengan cerdik (Luk 16:8a).

Tapi inti pesan yang dikemas Yesus lewat cerita  justru terletak pada kalimat akhir sebagai alasan kenapa kecerdikan si manajer dipuji.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved