Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 3 November 2021: Barui Komitmen

Apakah Yesus sedang mengajarkan bahwa mengikuti-Nya berarti identik dengan membenci keluarga dan orang-orang terkasih?

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Maka kita dapat mengatakan bahwa kata “membenci” dalam konteks ini berarti mengasihi dengan kadar yang kurang (to love less).

Ayat tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia mengasihi bapanya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan lebih besar dari kasihnya kepada-Ku, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”

Ayat ini menjadi bukti dari ke-Allahan Yesus.

Maka benar bahwa kasih kita kepada Allah harus lebih besar daripada kasih kita kepada sesama, termasuk kepada orang tua dan saudara-saudari kita sendiri.

“Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku” (Mat 10:37).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 28 Oktober 2021: Tekad Orang Yang Diutus

Tuhan ingatkan kita: menjelang akhir tahun, baiklah kita mencari waktu rohani di tengah segala kesibukan harian untuk berdoa, berefleksi dan membarui komitmen perjanjian kita dengan Tuhan dan sesama.

Kita mesti rendah hati mengakui keterbatasan kita sambil membuka ruang spiritual bagi kehadiran Tuhan.

Dia yang akan membarui dan meneguhkan ziarah hidup kita hingga akhir.*

Teks Lengkap Renungan Katolik 3 November 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama Roma 13:8-10

Kasih itu kegenapan hukum

Saudara-saudara, janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.

Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.

Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!

Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved