Berita Kota Kupang
Menjaga Kebersihan Lingkungan, Dosen Pemulung di Kupang Ajak Mahasiswa Bersihkan Sampah di Pantai
Jaga Kebersihan Lingkungan, Dosen Pemulung di Kupang Ajak Mahasiswa Bersihkan Sampah di Pantai
Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG--Karolus Belmo, S.Fil M.Pd, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Kupang yang juga menjadi pemulung sampah, kembali melakukan aksi bersih-bersih.
Waktu akhir pekan dimanfaatkan pembantu direktur I bidang akademik STIM Kupang ini untuk aksi bersih-bersih di pantai warna Kelurahan Oesapa, Kota Kupang.
Karolus mengajak serta belasan anak mahasiswa semester III STIM Kupang terlibat dalam aksi pembersihan pantai warna Oesapa ini.
Karolus melibatkan mahasiswa yang mendapat beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diberikan kementerian pendidikan dan kebudayaan RI.
Baca juga: Ruas Jalan di Jalur 40 Kota, Khususnya Sekitar Lokasi Penghijau Jadi Tempat Buang Sampah
Para mahasiswa penerima beasiswa ini diberikan syarat yakni berasal dari keluarga kurang mampu dan belum pernah menerima beasiswa.
Syarat lainnya adalah mahasiswa penerima harus aktif menjaga kebersihan lingkungan.
"Salah satu bentuk menjaga kebersihan lingkungan yakni dengan aksi bersih sampah di pantai Oesapa," ujar Karolus saat ditemui di pantai warna Oesapa, Minggu 31 Oktober 2021.
Kegiatan bersih sampah merupakan kegiatan terencana.
"Pekan ini untuk penerima beasiswa semester III, pekan depan untuk mahasiswa semester V dan dua pekan yang akan datang bagi mahasiswa semester VII dan IX," tandas Karolus.
Baca juga: Atasi Sampah, Lurah Pada Eweta Sumba Barat Pasang 37 Drum di Setiap RT
Aksi bersih lingkungan ini dilakukan untuk mengajarkan mahasiswa mencintai lingkungan lewat aksi terutama di lokasi yang debet sampah tidak berkurang.
Karolus mengajarkan kepada para mahasiswa STIM Kupang soal kebersihan lingkungan sangat penting untuk diri sendiri dan masa depan.
Karolus yang mengajar tiga mata kuliah yakni etika bisnis, manajemen resiko, perilaku organisasi selalu melibatkan seluruh mahasiswa untuk mengakhiri kegiatan dengan kegiatan ekstra kurikuler membersihkan lingkungan.
Beasiswa UKT sendiri diberikan sejak tahun 2020 untuk mahasiswa pada era pandemi khusus dari keluarga tidak mampu.
Masing-masing mahasiswa menerima Rp 2,1 juta per semester.