Badan PBD NTT Minta BPBD Kabupaten dan Kota Perhatikan Peringatan Dini BMKG

BPBD Provinsi NTT meminta kepada BPBD tingkat kabupaten dan kota se-NTT agar terus memperhatikan peringatan dini yang

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Istimewa
Ambros Kodo 

BPBD NTT Minta BPBD Kabupaten dan Kota Perhatikan Peringatan Dini BMKG

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM/KUPANG -- BPBD Provinsi NTT meminta kepada BPBD tingkat kabupaten dan kota se-NTT agar terus memperhatikan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG. Wilayah NTT merupakan salah satu wilayah yang rawan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD NTT, Ambrosius Kodo, Kamis 21 Oktober 2021.

Menurut Ambrosius, saat ini wilayah NTT juga rawan terjadinya bencana hidrometeorologi, karena itu, BPBD di kabupaten dan kota perlu memperhatikan peringatan dini dari BMKG.

"Kita harapkan teman-teman BPBD di kabupaten dan kota agar perhatikan terus peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG. Kemudian memastikan peringatan dini tersebut tersampaikan ke warga masyarakat di wilayah-wilayah yang rawan banjir dan longsor," kata Ambrosius.

Dijelaskan, bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.

Baca juga: Mengenal Hara dan Wara, Maskot Peparnas XVI Papua

"Wilayah NTT termasuk dalam wilayah rawan bencana hidrometeorologi baik pada musim hujan maupun musim kemarau," katanya.

Dikatakan, kondisi itu dapat dilihat sering terjadinya bencana banjir, tanah longsor, angin kencang serta terjadinya kekeringan. 

Karena itu, lanjutnya, mengacu kepada siaran pers BMKG yang mengingatkan untuk waspada terhadap La-Nina yang dapat, meningkatkan risiko bencana  hidrometeorologi.

"Oleh karena itu, kami mengimbau agar warga masyarakat tidak lengah dan selalu waspada terhadap kondisi cuaca. Jika terjadi hujan lebat dengan waktu yang panjang maka warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan di lereng yang cukup miring segera mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman," ujarnya.

Ambrosius juga mengatakan, sesuai data menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen warga yang selamat dari bencana itu karena ditolong oleh dirinya sendiri atau komunitas dimana dia berada.

Berita NTT Lainnya :

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved