Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 20 Oktober 2021: Setia dan Rendah Hati

Alkisah, Raja Kwaitareng di Kerajaan Ipajoren sudah tua dan semakin mendekati akhir hidupnya. Namun sang raja belum mempunyai pewaris takhtanya.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Andaikan bahwa setia adalah pilihan maka seseorang bisa saja memilih sebaliknya yakni tidak setia.

Bila kesetiaan adalah keharusan maka tidak ada pilihan selain setia. Mutlak. Titik.

Memilih untuk setia dalam hidup apa pun itu mudah tapi setia pada pilihan itu yang sangat sulit.

Apalagi di tengah zaman glamour yang mengagungkan kenikmatan fana ini.

Sama seperti orang jatuh cinta: mengungkapkan rasa kasih sayang itu mudah, tetapi berjuang untuk mempertahankan kasih murni itu sangat sulit.  

Pribadi yang matang dalam iman kepada Tuhan adalah dia yang menempatkan kesetiaan di atas segala-galanya (Kompasiana 15/12/2020).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 20 Oktober 2021: Setia dan Bijaksana

Inilah jalan memanen lebih banyak kepercayaan yang menuntut tanggung jawab yang lebih besar lagi. Bersama Tuhan, semua akan indah pada waktunya. *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 20 Oktober 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Roma 6:12-18

Saudara-saudara, janganlah dosa berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kalian tidak lagi menuruti keinginannya

Janganlah kalian menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa, untuk dipakai sebagai senjata kelaliman.

Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah, sebagai orang-orang yang dahulu mati tapi sekarang hidup.

Serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk dijadikan senjata-senjata kebenaran.

Karena kalian tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kalian tidak berada di bawah hukum Taurat, melainkan di bawah kasih karunia.

Jadi bagaimana? Apakah kita melakukan dosa karena tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di kasih karunia?

Sekali-kali tidak! Tidak tahukah kalian, bahwa dengan menghambakan diri kepada seseorang untuk mentaatinya, kalian menjadi hamba orang itu?

Bahwa kalian harus mentaati baik dalam kesalahan yang kalian lakukan terhadap kematian, maupun dalam kepatuhan kalian terhadap kebenaran?

Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kalian dosa, sekarang kalian dengan hati telah menyampaikan ucapan yang telah disampaikan tetapi ini.

Kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Demikian Sabda Tuhan

Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan: 124:1-3.4-6.7-8

Refr.: Pertolongan kita dalam nama Tuhan

1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita; biarlah Israel berkata demikian, Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan hidup-hidup kita, ketika amarah menyala-nyala terhadap kita.

2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!

3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bacaan Injil Lukas 12:39-48

Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."

Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?"

Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang.

Lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk.

Maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.

Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.

Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan.

Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved