Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 20 Oktober 2021: Setia dan Rendah Hati
Alkisah, Raja Kwaitareng di Kerajaan Ipajoren sudah tua dan semakin mendekati akhir hidupnya. Namun sang raja belum mempunyai pewaris takhtanya.
Tuhan mengundang kita semua untuk menjadi hamba yang setia dan rendah hati.
Hamba yang melakukan tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan dengan setia penuh tanggung jawab.
Kesetiaan dan rendah hati adalah tanda nyata dari iman yang hidup.
Setia dan rendah hati berarti menjaga iman agar tidak sekadar rangkaian kata-kata hampa tapi menjelma dalam tindakan konkret.
Orang yang setia dan rendah hati telaten menjaga iman dengan menjadi umat Allah yang mau peduli kepada sesama berdasarkan hukum kasih.
Ketika orang hidup dengan dasar kasih Tuhan, posisi apa pun tidak menjadi rebutan yang kasar.
Apalagi dengan jalan sikut-menyikut bahkan menumbalkan sesama tanpa salah.
Orang rendah hati dan setia akan berjuang seumur hidup untuk menjadi pemimpin atas hidupnya sendiri dengan mengamalkan kasih.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 14 Oktober 2021: Jalan Keselamatan
Dasarnya adalah karena kita telah dibenarkan oleh Allah dan dibebaskan dari kuasa dosa berkat korban darah suci Yesus Kristus.
Orang yang rendah hati dan setia setiap saat selalu membuka hati bagi kedatangan Tuhan.
Dia diterima dengan segala keterbatasan manusiawi. Mereka selalu memasrahkan diri pada rencana dan kehendak Tuhan.
Setiap kesulitan tidak membuatnya reaktif seperti ayam betina kehilangan telurnya tapi tetap tenang mendengarkan kehendak Tuhan.
Tuhan menghampirinya selalu dalam keadaan “terjaga.”
Kesetiaan adalah emas yang Tuhan titip dalam hati manusia serta bukti paling nyata dari inspirasi cinta Tuhan hingga Kalvari.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 14 Oktober 2021: Pengetahuan
Bagi setiap pengikut Kristus, setia itu keharusan dan bukan sekadar sebuah pilihan momental.