Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 20 Oktober 2021: Setia dan Rendah Hati
Alkisah, Raja Kwaitareng di Kerajaan Ipajoren sudah tua dan semakin mendekati akhir hidupnya. Namun sang raja belum mempunyai pewaris takhtanya.
Dilawato menjawab, “Perbedaan antara seorang raja dan seorang hamba hanyalah takhtanya. Seorang Raja sejati adalah seorang hamba yang melayani.”
Maka Dilawato menerima kepercayaan dari Raja Kwaitareng dengan mewarisi takhta.
Dasukobor yang ambisius dan otak kosong tapi mulut berbusa itu karena stress lalu menyingkir ke gunung untuk mencari keong hutan.
Orang sombong akan tersingkir sendiri karena ia lebih setia pada emosi dan egoismenya.
Meski salah dan lebih dari keliru, ia akan mempertahankan habis-habisan. Jalan dialog akan ia hindari.
Orang model ini kalau diajak bertemu akan menjadi liar dengan emosi tidak terkendali karena menutupi aib agar tidak terbongkar.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 17 Oktober 2021, Minggu Biasa XIX: Pelayan Kecil
Kalau dibongkar pun, ia berusaha agar tidak hadir untuk menutupi rasa malu yang menggunung.
Dia akan mencari berbagai upaya agar bisa menunjukkan kebodohannya kepada orang lain di ruang-ruang publik.
Semakin ia memamerkan ketaksadarannya, ia akan memanen cemoohan dan olokan dari orang lain.
Alih-alih menutup salah tapi malah semakin melebarkan keburukan.
Orang rendah hati akan memanen kepercayaan karena ia menyalibkan egoisme dan ambisi pribadi.
Orang rendah hati adalah manusia cerdas yang tahu betul siapa dia, kenal diri dan sadar kemampuan.
Ia tidak akan omong banyak karena kata-kata kadang seperti bau kentut yang cepat hilang terbawa angin.
Orang rendah hati akan keluar dari diri dan mengarahkan segenap keutuhan diri kepada “tuan”, tempat ia mengabdikan diri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Oktober 2021: Roh Kudus Akan Mengajarkan Kepadamu
Ia setia dalam tindakan, bukan setia dalam kata-kata kosong.