Berita Kota Kupang
Fakultas Kesehatan UCB Lakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dengan Prokes Ketat
Fakultas Kesehatan UCB Kupang melakukan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Apolonia Matilde Dhiu
POS-KUPANG.COM - Fakultas Kesehatan, Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang saat ini melakukan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dengan tetap melakukan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.
PTM terbatas dilaksanakan setelah ada penurunan level pembatasan kegiatan masyarakat dari level empat ke level dua.
Dekan Fakultas Kesehatan, Universitas Citra Bangsa, Vinsen Balawa Making, SKM, M.Kes, kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (15/10), mengatakan, karena levelnya sudah turun, pihaknya mulai beradaptasi dengan situasi.
Sebelumnya, kata Vinsen, pihaknya melakukan pembelaaran daring secara online, tetapi dengan kebijakan terbaru, pihkanya mulai melakukan kuliah offline atau tatap muka di kampus tetapi tidak full.
"Jumlah mahasiswa di Fakultas Kesehatan UCB sebanyak 1300 orang.
Baca juga: SDN 2 Oebobo Melaksanakan Simulasi Menjelang Ujian ANBK
Dan, dua fakultas lainnya memang agak berat. Tetapi, kami membuka kuliah terbatas, sehingga ada mata kuliah yang harus online dilakukan online, tetapi jika mata kuliah yang harus praktek dilakukan oflline tetapi tetap menjaga protokol kesehatan," katanya.
Vinsen mengatakan, mahasiswa di fakultas kesehatan, 90 persen sudah divaksin dan pelaksanan vaksin dilakukan di kampus.
Di kampus, katanya, ada Satgas Kampus yang mengatur SOP secara keseluruhan.
Sejak awal masuk kampus, lanjut Vinsen, sudah disiapkan tempat mencuci tangan, memastikan mahasiswa memakai masker dan sebagainya.
Tetapi, pada intinya sudah vaksin dan kalau ada acara yang mengumpulkan banyak orang, semua harus diwajibkan untuk melakukan swab antingen.
Baca juga: Jaga Pilkades Damai, Pemerintah Kecematan Cibal Barat Gelar Deklarasi Damai
Menurut Vinsen, sebelumnya menggunakan genoas, tetapi tidak bagus sehingga pakai swab antingen. Terkait biaya, kampus bekerja sama dengan pihak ketiga dan kampus yang memfasilitasi.
Di dalam kelas, katanya, pihaknya mengatur jarak duduk begitupun dengan di laboratorium saat praktek.
Ada SOP sendiri. Setiap kelas yang biasanya 30 hingga 34 orang sekarang diturunkan menjadi setengah.
Semua mempakai sift dan jalur diatur secara baik sehigga tidak bertabrakan di jalan.