Romas Horta Ungkap Banyak Pihak Inginkan Indonesia Dihukum atas Pelanggaran HAM di Timor Leste
ndonesia dan Timor Leste punya sejarah kelam dalam hubungan kedua negara Indonesia diketahui menginvasi Timor Leste tahun 1975 dan dianggap banyak me
POS KUPANG.COM -- Indonesia dan Timor Leste punya sejarah kelam dalam hubungan kedua negara
Indonesia diketahui menginvasi Timor Leste tahun 1975 dan dianggap banyak melakuan pelanggaran HAM di wilayah itu
Dan, saat awal lepasnya Timor Leste , banyak pihak inginkan harusa ada pihak di Indonesia yang bertanggung jawab
Namun, Romas Horta punya pandangan yang berbeda. Ia memilih untuk memilih jalur rekonsiliasi antara dua negara demi masa depan bersama
Pada 1996, nama Jose Ramos-Horta, bersama rekan senegaranya Uskup Carlos Belo, pernah begitu harum di dunia internasional.
Baca juga: José Ramos-Horta Ungkap Rahasia Akhiri Konflik Timor Leste - Indonesia di Masa Lalu
Hal ini terjadi usai dirinya dan Belo mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian yang sangat prestisius.
Padahal, sebenarnya dia bukanlah sosok yang berjibaku langsung dengan militer Indonesia saat ingin memerdekakan Indonesia.
Ramos-Horta lebih memilih untuk berkeliling dunia, demi mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk PBB.
Salah satu yang menarik dari Presiden Timor Leste kedua ini adalah bagaimana dirinya memilih untuk tidak menyeret Indonesia ke pengadilan internasional.
Baca juga: Pejuang Timor Leste Puji Sosok yangDibenci Banyak WargaIndonesia,Ramos Horta UngkapKebaikan Soeharto
Padahal, saat itu, posisi Indonesia sangatlah lemah di mata dunia internasional.
Tindak-tanduk Indonesia di wilayah yang pernah menjadi provinsi ke-27 bahkan sempat membuat Amerika Serikat menerapkan embargo senjata.
Selama 10 tahun, dari 1995 hingga 2005, AS menyetop pasokan senjata untuk Indonesia, termasuk suku cadang, karena menilai Indonesia bertanggung jawab atas penembakan demonstran di Dili, Timor Timur, pada 12 November 1991.
Banyak yang penasaran bagaimana Ramos-Horta pada akhirnya memilih untuk tidak menuntut keadilan atas segala tindakan Indonesia di Timor Timur.
Baca juga: Fakta-fakta Pengungsi Timor Leste, Asal Usul Ramos Horta hingga Sepak Terjang Suster Sesilia Ketut
Baru saat dirinya berbicara tentang konflik masa lalu dalam pagelaran Expo 2020 Dubai, pria kelahiran 26 Desember 1949 ini angkat bicara.

Dalam pidato bertajuk 'Timor Timur dan Indonesia – Contoh Kepemimpinan dalam Rekonsiliasi dan Persaudaraan di Asia', Ramos-Horta menguak bagaimana kedua negara akhirnya mencapai solusi Damai.