Berita TTS

54 Korban Keracunan Makanan Bermalam di Puskesmas Panite Kabupaten TTS

Peserta yang mengkonsumsi nasi ikan mengalami gejalah keracunan makanan sedangkan yang mengkomsumsi nasi ayam dan telur

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/DION KOTA
Nampak korban keracunan makanan sedang dirawat di Puskesmas Panite 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Dion Kota

POS-KUPANG.COM, SOE -- Kepala Puskesmas Panite dr. Vinolia Sanam mengatakan total seluruh pasien keracunan makanan yang dirawat di Puskesmas Panite sebanyak 54 orang.

12 korban dengan gejalah sedang menjalani rawat inap dan 42 korban dengan gejalah ringan menjalani rawat jalan.

Walaupun menjalani rawat jalan, Ke-42 korban tetap bermalam di Puskesmas Panite guna dilakukan observasi oleh tim medis.

"Seluruh pasien sudah kita tangani dengan baik. Sebagian kita pasangi infus dan berikan obat injeksi. Kondisi pasien saat ini sudah mulai stabil," ungkap dr. Vinolia kepada POS-KUPANG.COM, Senin 4 Oktober 2021 malam.

Para korban dikatakan dr. Vinolia, dibawa ke Puskesmas Panite pada Pukul 13.44 WITA dengan gejalah sakit kepala, kulit bengkak, pusing bahkan dua korban mengalami gejalah muntah-muntah. 

Baca juga: Demo Linmas TTS Diduga Disetting

Kerena mengalami kekurangan tempat tidur, pihak Puskesmas Panite langsung berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten TTS guna mendapatkan bantuan velbeg. 

Ruang rawat inap di Puskesmas Panite sendiri diketahui hanya berkapasitas lima tempat tidur.

"Kita sempat mengalami kekurangan tempat tidur tapi sudah ada bantuan velbeg dari BPBD Kabupaten TTS.

Selain dari petugas medis, ada guru pendamping yang ikut menjaga para korban malam ini," ujarnya.

Melihat kondisi pasien yang terus membaik kemungkinan besar pasien keracunan makanan sudah bisa diijinkan pulang pada esok, Selasa 5 Oktober 2021.

Terkait penyebab keracunan makanan, dr. Vinolia mengatakan, kuat dugaan penyebab kasus keracunan tersebut adalah ikan yang dikonsumsi para korban

Baca juga: BLT di Desa Teas Kabupaten TTS Cair Lima Tahapan

. Sampel ikan sendiri sudah dibawa tim dari Dinkes TTS guna diperiksa di laboratorium di Kupang.

"Untuk memastikan penyebab keracunan tersebut maka sampel makanan yang dikonsumsi para korban sudah dibawa oleh tim dari Dinkes TTS guna dilakukan pemeriksaan laboratorium," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, 54 Pelajar yang mengikuti kegiatan asesment nasional berbasis komputer (ANBK) di SMP Negeri 1 Amanuban Selatan, Senin 4 Oktober 2021 mengalami gejalah keracunan usai menyantap nasi ikan yang dibeli di salah satu warung.

Para korban yang mengalami gejalah keracunan saat ini sedang dirawat di Puskesmas Panite. 

Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu membenarkan adanya kasus keracunan yang terjadi di SMP Negeri 1 Amanuban Selatan.

Baca juga: Pengumuman P3K di Kabupaten TTS Ditunda

Kasus keracunan ini terjadi usai para korban menyantap nasi ikan di salah satu warung di wilayah Amanuban Selatan.

Para korban yang mengalami gejalah keracunan langsung dibawa ke Puskesmas Panite guna mendapatkan pertolongan medis.

"Ada 36 pelajar yang saat ini dirawat di Puskesmas Panite. Enam korban dengan keluhan sedang dan 30 kroban lainnya dengan keluhan ringan," ungkap Jhon melalui sambungan Telepon.

Kepala SMP Negeri 1 Amanuban Selatan, Benyamin Sole menjelaskan, pelaksaan ANBK yang digelar di SMP Negeri 1 Amanuban Selatan juga diikuti tiga sekolah yang menumpang yaitu, SMP Negeri Kobekaka 43 pelajar, SMPN Satap Oekiu 21 pelajar dan SMP Kristen Amsal Fatububut 10 pelajar.

Sedangkan dari SMP Negeri 1 Amanuban Selatan sendiri diikuti 45 pelajar. Pelaksanaan ANBK berlangsung dalam tiga sesi. SMP Negeri 1 Amanuban Selatan mendapatkan jadwal sesi pertama yang berakhir pukul 10.00 WITA.

Baca juga: KBM di SMTK Arastamar TTS Belum Maksimal di Tengah Konflik Yayasan dan Mantan Kepala Sekolah

Karena berakhir masih pagi, para peserta dari SMP Negeri 1 Amanuban Selatan hanya diberikan teh dan diminta langsung pulang. 

Malang dialami oleh peserta sesi ke dua yang diikuti oleh peserta dari SMP Negeri Kobekaka, SMPN Satap Oekiu 21 dan SMP Kristen Amsal Fatububut.

Usai mengikuti ANBK, para peserta disediakan konsumsi berubah nasi bungkus yang dipesan di salah satu warung.

Menu yang dipesan berupa nasi ikan, telur dan ayam.

Peserta yang mengkonsumsi nasi ikan mengalami gejalah keracunan makanan sedangkan yang mengkomsumsi nasi ayam dan telur tidak mengalami gejalah keracunan. (*)

Berita TTS Terkini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved