KKB Papua

Tewas Ditembak KKB Papua, Bharatu Kurniadi Dimakamkan di TMP Aceh Tamiang

Jenazah Kurniadi tiba di rumah duka di Desa Johor, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang sekitar pukul 11.00 WIB, Senin 27 September 2021.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Jenazah Bharatu Muhammad Kurniadi Sutio yang gugur ditembak KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tiba di RS Bhayangkara Jayapura, Papua, Minggu 26 September 2021. 

Tewas Ditembak KKB Papua, Bharatu Kurniadi Dimakamkan di TMP Aceh Tamiang

POS-KUPANG.COM - Tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Minggu 26 September 2021, Bharatu Muhammad Kurniadi Sutio akhirnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) di Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Senin 27 September 2021.

Sebagai anggota Brigade Mobil (Brimob) Bharatu Kurniadi dimakamkan secara militer.

Jenazah Kurniadi tiba di rumah duka di Desa Johor, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang sekitar pukul 11.00 WIB, Senin 27 September 2021.

Jenazah Bharatu Kurniadi dibawa melalui jalur darat dari Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (Sumut).

Kedatangan jenazah disambut pelayat yang memenuhi rumah duka.

Tak lama berselang, almarhum Kurniadi disalatkan di Masjid Al-Jauhariah Kampung Johor.

Jenazah kemudian dibawa ke Taman Makam Pahlawan Aceh Tamiang untuk dikebumikan.

Pemakaman diawali dengan upacara militer. Jasad Kurniadi diturunkan ke liang lahat oleh personel Brimob.

Baca juga: Prajurit TNI Tampan ini Tewas Ditembak KKB Papua , Padahal Sedang Jalankan Tugas Kemanusiaan

Suasana haru menyelimuti upacara pemakaman.

Proses pemakaman Kurniadi dihadiri Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali, Bupati Aceh Tamiang Mursil, serta pejabat kepolisian dan Brimob.

"Pemakaman dilakukan menjelang azan salat Zuhur," kata Kasubbag Humas Polres Aceh Tamiang Iptu Untung Sumaryo.

Untuk diketahui, Kurniadi gugur saat terjadi kontak tembak dengan KKB Papua di Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.

Anggota Brimob asal Aceh ini bertugas di Papua sejak 2020.

Kasubbag Humas Polres Aceh Tamiang Iptu Untung Sumaryo mengatakan, Kurniadi merupakan anggota peleton 5 Kompi 3 Batalion C Resimen II Pasukan Pelopor Kadunghalang Bogor.

Anak ketiga pasangan Zakisyah dan Hartini MJ ini lulus pendidikan Brimob pada 2019.

Dua bulan setelah masuk kesatuan pada Mei 2020, Kurniadi ditugaskan dalam Operasi Nemangkawi 2020 sejak 1 Juli 2020 hingga 28 Februari 2021.

Kurniadi kembali mendapat penugasan dalam Operasi Nemangkawi 2021 terhitung mulai 1 Juli 2021.

Anggota Brimob kelahiran 10 Juli 1998 ini berasal dari Desa Johar Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Aceh.

Untung menjelaskan, Kurniadi rencananya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Johar.

Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali turut berduka atas gugurnya Kurniadi. "Almarhum merupakan pahlawan kusuma bangsa yang telah membela tanah air, menjaga kedaulatan NKRI," jelas Imam dalam keterangannya.

KKB Tembaki Polsek Kiwirok

Kontak tembak itu terjadi pada Minggu 26 September 2021, pukul 04.50 WIT. Kontak tembak itu bermula ketika KKB menembaki Polsek Kiwirok.

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito membenarkan KKB menembaki Mapolsek Kiwirok terlebih dahulu.

Ketegangan di Kiwirok belum mereda karena KKB terus melancarkan serangan kepada aparat TNI-Polri.

Pada dua pekan lalu, KKB menyerang tenaga kesehatan (nakes) dan membakar sejumlah fasilitas umum (fasum) berupa sekolah hingga puskesmas.

Baca juga: Ketakutan, Teror KKB Papua Terus Terjadi, Warga Distrik Kiwirok Pilih Mengungsi 

Suster Gabriella Meilan gugur akibat dianiaya KKB. Seorang anggota TNI, Pratu Ida Bagus Putu, juga gugur tertembak KKB saat hendak mengevakuasi jenazah Suster Gabriella.

Tindakan KKB yang terus menebar teror membuat aparat TNI-Polri mengungsikan warga Distrik Kiwirok.

Berdasarkan keterangan tertulis Satgas Humas Nemangkawi, Sabtu (25/9), aparat TNI-Polri menyediakan pesawat untuk mengangkut para pengungsi.

Kegiatan evakuasi dipimpin Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Kurnito dan tim Satgas Nemangkawi.

Hendak Menikah Selepas Tugas di Papua

Muhammad Kurniadi Sutio ternyata berencana akan menikah.

Rencana pernikahan pria yang akrab disapa Adi tersebut akan digelar selepas masa tugasnya di Papua yang disebut akan berakhir pada Desember 2021.

Demikian informasi tersebut disampaikan oleh orang tua korban bernama Zakisyah saat ditemui di rumahnya pada Minggu 26 September 2021.

Sambil berupaya menahan tangis, Zakisyah mengatakan, kepulangan anaknya dari operasi di Papua pada Desember 2021 rencananya akan dirangkai dengan prosesi pernikahan Adi dengan tunangannya.

"Ternyata pulangnya (meninggal) lebih cepat," kata Zaki dengan mata berkaca-kaca seperti dikutip dari Serambinews.com pada Minggu 26 September 2021.

Zakisyah mengatakan, anaknya kerap menelepon memberi kabar kepada keluarganya selama tugas di Kiwirok, Papua.

Saat menelepon, kata Zakisyah, anaknya kerap meminta didoakan agar bisa selamat dan kembali pulang dari tugasnya di Papua.

Zakisyah menambahkan, pos keamanan yang ditenpati anaknya di Papua sering diserang oleh KKB karena lokasinya yang berada di bawah perbukitan.

"Terakhir hari Jumat dia nelepon saya, biasa, selalu minta doa, karena situasi di sana memang perang," ujar Zakisyah.

Sementara itu, kakak sulung korban bernama Safrida Yani mengungkapkan alasan adiknya Bharada Adi baru melepas masa lajang di usia 23 tahun.

Selain karena ikatan dinas, ternyata alasan utama lainnya karena Adi sudah tidak lagi menanggung biaya pendidikan adik bungsunya.

"Bulan dua ini wisuda, makanya dia memutuskan menikah karena tanggung jawabnya sama adik sudah selesai," ujar Safrida.

Baca juga: Pergolakan KKB Papua Jadi Sorotan Bob Loughman di Sidang Umum PBB, Begini Respon Diplomat Indonesia

Safrida menuturkan, tanggung jawab Adi membiayai pendidikan adik bungsunya merupakan keputusannya sendiri.

"Bisa dibilang dia mau balas budi, karena dulu waktu dia pendidikan Brimob yang bantu itu saya (kakak) sama abangnya yang di Solo," ujar Safrida.

Kronologi Bharada Kurniadi Gugur

Diketahui, Bharada Kurniadi gugur pada usia 23 tahun atau setelah berdinas di Korps Brimob selama dua tahun. Meski tergolong baru, Adi ternyata sudah dua kali dikirim ke Papua untuk menumpas KKB.

Adapun peristiwa baku tembak yang menewaskan Bharada Kurniadi diketahui terjadi di wilayah Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Minggu (26/9/2021).

Berdasarkan keterangan resmi Satgas Nemangkawi, kejadian berawal ketika terdengar suara tembakan dari arah depan Polsek Kiwirok sekitar pukul 04.50 WIT.

Bunyi tembakan itu kuat dugaan berasal dari tembakan yang dilepaskan KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo.

Tim Satgas Nemangkawi yang berada di lokasi pun melakukan ambush, diawali dengan membuka perimeter.

"10 pers Dpp Ipda Krisna bergerak menuju titik ambush, pasukan satu persatu melompati pagar gereja, jarak gereja ke titik ambush 58 meter," demikian keterangan Satgas Nemangkawi.

Dua personel Satgas Nemangkawi, yaitu Bharada Fadlah dan almarhum (alm) Bharada Kurniadi yang sudah berada di titik ambush melakukan parimeter untuk personel yang lain.

Bharada Fadlah menggunakan night vision untuk melakukan pengamatan, sedangkan Alm Bharada Kurniadi melakukan pengawasan membelakangi Bharada Fadlah.

Baca juga: Aksi Kejam KKB Papua, Aniaya dan Bunuh Nakes yang Bertugas, Begini Permintan Gubernur Papua

Saat itu juga, pasukan KKB yang sudah lebih awal mengintai melepaskan tembakan beruntun dari jarak 10 meter arah depan.

"Setelah terdengar tembakan, pasukan belukar melakukan tembakan balasan dan terlihat pasukan KKB terjun ke jurang."

Bharada Kurniadi tertembak di bagian belakang ketiak sebelah kanan. Setelah itu, pasukan langsung melakukan pengunduran untuk mengevakuasi korban.

Pukul 05.30 WIT, Bharada Kurniadi berhasil dievakuasi ke dalam pos belukar, namun kondisi sudah kritis dan tidak bisa diselamatkan.

Sumber: detik.com/cnnindonesia.com/kompas.tv

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved