Laut China Selatan

Manny Pacquiao Jadi Calon Presiden Filipina dengan Implikasi untuk Laut China Selatan

Legenda tinju dunia asal Filipina Manny Pacquiao hari Minggu 19 September 2021 mengumumkan bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai presiden Filipina

Editor: Agustinus Sape
TED ALJIBE/AFP
Legenda tinju dan senator Manny Pacquiao hari Minggu mengumumkan dirinya sebagai presiden di Filipina setelah secara rutin mengkritik Presiden Rodrigo Duterte karena menunjukkan kelemahan melawan Beijing di Laut Cina Selatan. Dalam foto ini, dia mengajukan pertanyaan pada sidang senat di Manila pada 23 Agustus 2016. 

"Ini saatnya yang tertindas menang. Ini saatnya bangsa kita bangkit dari kemiskinan. Ini saatnya kita memiliki pemerintahan yang bersih, di mana setiap sen dollar jatuh ke tangan setiap rakyat Filipina," ujar Pacquiao dalam konferensi pers, seperti dikutip Inquirer.

Dengan menerima pencalonan ini, Pacquiao disebut-sebut bakal menjadi mantan atlet berkarier politik sukses.

Terpilih sebagai anggota perwakilan rakyat pada 2010, Pacquiao menjadi senator enam tahun kemudian.

Pacquiao merupakan politikus kedua yang mendeklarasikan pencalonan dirinya sebagai presiden. Pekan lalu, senator Panfilo Lacson juga mengumumkan pencalonan dirinya.

Pencalonan diri Pacquiao ini dianggap menunjukkan perpecahan yang kian lebar di partai PDP-Laban.

Baca juga: Xi Jinping Desak Negara-negara Asia Pasifik untuk Menolak Kekuatan Eksternal di Laut China Selatan

Sebelumnya, kubu lain di PDP-Laban mengajukan pasangan calon lainnya.

Mereka mencalonkan Rodrigo Duterte menjadi wakil presiden. Duterte kemudian memilih senator Bong Go sebagai calon presidennya, tapi politikus itu menolak.

Hingga saat ini, belum diketahui kubu mana yang diakui oleh Komisi Pemilihan Umum. Kedua kubu sudah mengajukan petisi agar mendapatkan klaim sebagai perwakilan partai yang resmi.

Sumber: newsweek.com/cnnindonesia.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved