KKB Papua
Teka Teki Pembantaian 4 Prajurit TNI di Posramil Kisor Akhirnya Terkuak: KNPB, Jangan Cuci Tangan!
Satu persatu bukti tentang dalang penyerangan dan pembantaian 4 prajurit TNI di Posramil Kisor, sudah dikantongi aparat gabungan TNI Polri.
"Kalau kondisi seperti ini maka sebaiknya mereka harus menghentikan saja operasi."
Warinussy meminta, agar semua pihak memberikan kesempatan kepada pihak gereja (pendeta dan uskup) untuk masuk mengajak masyarakat keluar dari hutan.
"Sebab kondisi ini sudah hampir menjelang satu minggu mereka di hutan, secara otomatis stok makanan akan menipis," tuturnya.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Berkabung, 4 Prajurit TNI Tewas Ditangan KKB Papua Usai Bangun Lapangan Voli

Hasut Masyarakat ke Hutan
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron mengklaim, banyaknya masyrakat yang mengungsi ke hutan lantaran adanya hasutan dari kelompok teroris yang melakukan penyerangan di Posramil Kisor.
Komite Nasional Papua Barat (KNPB) disebut aparat menjadi dalang penyerangan dan pembantaian prajurit TNI di Posramil Kisor.
"Jadi setelah dari Posramil Kisor, mereka langsung kembali ke masyarakat dan menghasut untuk lari ke hutan," tutur Pesireron.
"Informasi ini kami dapat dari pengakuan satu pelaku berinisial MY (20) yang telah di tahan," ucapnya.
Para pelaku penyerangan juga disebut mengancam masyarakat.
"Masyarakat didesak kalau tidak ikut mereka berarti akan dibunuh," beber Pesireron.
Oleh karena itu, ada masyarakat yang larinya ke Sorong dan warga yang lainnya lari masuk hutan.
Baca juga: Ditembak Egianus Kogoya, Dua Prajurit TNI Hampir Mati, Untung Jenderal Andika Perkasa Bergerak Cepat
Christiana Ayello: Banyak Tidur di Rumput
Banyak masyarakat yang memilih mengungsi di hutan pascaserangan di Posramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada Kamis 2 September 2021 lalu.
Menanggapi hal itu, Ketua Pokja Perempuan Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) Christiana Ayello meminta persoalan tersebut diselesaikan tanpa kekerasan.
"Kami harap, persoalan ini dituntaskan tidak dengan kekerasan," ujar Christiana kepada sejumlah awak media, Senin 6 September 2021.