Berita Belu

Kementerian Desa dan PDT Berharap Desa Kabuna di Belu Jadi Pilot Project Keterbukaan Informasi

Tim penilai pusat baik Kementerian Desa PDT dan Bakti Kominfo berharap Desa Kabuna bisa menjadi pilot project bagi 68 desa lain

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Tim Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Kementerian Kominfo didampingi Wabup Belu, Aloysius Haleserens, saat visitasi ke Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Masak, Kabupaten Belu, Selasa 7 September 2021. 

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas

POS KUPANG. COM, ATAMBUA--Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Kementerian Kominfo memberikan apresiasi kepada Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Masak, Kabupaten Belu yang telah masuk 10 besar lomba keterbukaan informasi publik. 

Dua kementerian tersebut berharap, Desa Kabuna bisa menjadi pilot project bagi 68 desa lain yang ada di Kabupaten Belu. 

Hal ini disampaikan koordinator Tim Kementerian Desa PDT dan Bakti Kominfo, M. Syahyan saat melakukan visitasi di Desa Kabuna, Senin 7 September 2021.

Menurut Syahyan, Kabupaten Belu  menembus 10 besar desa terbaik di Indonesia dalam lomba keterbukaan informasi publik yang merupakan inovasi desa.

Baca juga: Realisasi Vaksin Dosis Satu di Kabupaten Belu 41.832 Orang

Bahkan untuk Indonesia Timur, hanya dua desa yang masuk 10 besar yakni Desa Kabuna dari Belu, Provinsi NTT dan satu desa di Provinsi Maluku Utara. 

Diharapkan prestasi dapat memacu pemerintah desa untuk terus meningkatkan pelayanan dan menjadi pilot projek bagi 68 desa lain di Kabupaten Belu dalam hal keterbukaan informasi publik. 

Tim penilai pusat baik Kementerian Desa PDT dan Bakti Kominfo berharap Desa Kabuna bisa menjadi pilot project bagi 68 desa lain yang ada di Belu", harap Syahyan. 

Syahyan mengatakan, tujuan kedatangan Tim Kementerian Desa PDT dan Bakti Kominfo untuk 
visitasi dan apresiasi kepada Desa Kabuna sekaligus uji lapangan. Penilaian ini untuk menentukan desa mana yang nantinya masuk tiga besar. 

Baca juga: Belum Selesai SPJ Dana Desa Tahun 2020, 7 Desa di TTS Segera Diaudit, Ini Penjelasannya

Ditanya soal indikator penilaian, Syahyan menjelaskan, secara nasional indikator penilaian untuk semua desa sama yakni 19 kriteria. 

Tetapi pola penilaian terpisah antara Desa yang berada di Jawa yang memiliki dana sarana dan prasarana lebih baik dengan desa yang berada di daerah terluar dan terpencil. 

"Untuk menyamakan desa di NTT seperti Kabuna dengan desa di Jawa, Sumatera Kalimantan tidak adil. Sehingga tim penilai pusat membagi dua dimana desa di Jawa yang memiliki dana dan sarpras lebih baik penilaiannya dipisah dengan desa yang berada di daerah terluar, terdepan. Itu merupakan kesepakatan tim penilai di pusat", terangnya. 

Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleseren, MM menyampaikan  apresiasi dan penghargaan kepada Kepala Desa Kabuna dan jajaran karena sudah masuk 10 besar desa terbaik di seluruh Indonesia dalam hal keterbukaan informasi publik.

Baca juga: Teras Gedung DPRD SBD Belum Diperbaiki

Kata Wabup Alo Haleserens, Pemkab Belu memberi dukungan penuh kepada kepala Desa Kabuna bersama jajaran dan masyarakat untuk berinovasi dengan harapan Desa Kabuna bisa masuk tiga besar. 

"Harapan kita Desa Kabuna bisa menembus 3 besar desa terbaik secara nasional", harap Wabup Belu. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved