Berita Ngada
Tim Gabungan Masih Melakukan Pencarian Terhadap Satu Korban Banjir Bandang di Malapedho
Tim Gabungan Masih Melakukan Pencarian Terhadap Satu Korban Banjir Bandang di Malapedho
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, BAJAWA-Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI dan Polri terus melakukan pencarian terhadap korban banjir bandang di Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada.
Sebelumnya, tim gabungan berhasil menemukan satu korban bernama Maria Goreti Dhiu. Korban yang sedang hamil lima bulan ditemukan di dekat rumahnya pada, Sabtu 4 September 2021.
Sementara itu, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap suami Maria Goreti Dhiu yang bernama Mikael Jeko.
Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu I Ketut Rai Artika mengungkapkan bahwa, salah satu korban bernama Maria Goreti Dhiu sudah ditemukan.
Baca juga: BPBD NTT Siap Pasok Logistik ke Lokasi Bencana Banjir Bandang di Ngada
Maria ditemukan sudah tidak bernyawah disekitar rumahnya yang tertimbun longsor sekira pukul 10:40 Wita.
"Sementara tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap satu korban yang masih hilang," ungkapnya.
Iptu Ray mengatakan, selain melakukan pencarian, pihaknya juga melakukan perbaikan jalan di sekitar lokasi untuk memudahkan kegiatan pencarian.
Diberitakan Pos Kupang sebelumnya, Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada diterjang banjir bandang pada hari, Jumat 3 September 2021.
Baca juga: Banjir Bandang di Ngada, Basarnas Maumere dan Semua Potensi Sar Laksanakan Operasi
Banjir bandang tersebut disebabkan oleh hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Inerie dan sekitarnya pada hari, Jumat 3 September 2031 sore hingga malam hari sekira pukul 10:00 Wita.
Akibat dari bencana tersebut, sebanyak lima rumah warga yang ada di kampung tersebut tertimbun lumpur. Banjir yang mengalir di kali Waesugi tersebut menyebabkan tiga dapur dan dua rumah induk rusak berat.
Selain kerugian material, banjir bandang yang mengalir dari kaki Gunung Inerie tersebut juga menelan korban jiwa.
Satu orang bocah perempuan berumur sekitar 4 tahun dilaporkan meninggal dunia. Bocah tersebut diketahui bernama Mikla Tuna.
Selain seorang bocah yang sudah dipastikan meninggal dunia, masih ada pasangan suami istri yang sampai dengan saat ini belum ditemukan.
Pasangan suami istri tersebut yakni, Mikael Jeko (40) dan istrinya Maria Goreti Dhiu (38). Pasangan tersebut belum ditemukan sampai dengan saat ini.
Sementara itu, korban lainnya bernama Neymar Gaya berumur 7 tahun mengalami luka berat. Kakak kandung dari korban Milka Tuna mengalami patah kaki. (*)