Berita Lembata

Jual Bensin Eceran dan Usaha Bengkel Tambal Ban, Pemuda Desa Duawutun Lembata Untung Jutaan Rupiah

Jual Bensin Eceran dan Usaha Bengkel Tambal Ban, Pemuda Desa Duawutun Lembata Untung Jutaan Rupiah

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Petrus Pino Notan, pemuda desa Duawutun, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata berpose di depan bengkelnya di depan rumahnya. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA-Berawal dari bengkel tambal ban dan isi angin yang dibuka di depan rumah, Petrus Pino Notan, warga desa Duawutun, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata kini bisa meraup cuan jutaan rupiah per bulan. Dia mengembangkan usahanya. Bukan saja bengkel tambal ban, dia juga menjual bensin eceran, sewa mobil pikap dan suku cadang (sparepart) kendaraan roda dua.

Keberhasilannya ini tentu tidak diraih dalam semalam. Sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), Pino, sapaan akrabnya, secara mandiri sudah menghasilkan uang.

"Saya sudah biasa pegang uang dari dulu," ucapnya saat berbincang dengan Pos Kupang awal Agustus 2021 lalu di desa Duawutun, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata.

Pemuda 27 tahun ini sempat melanjutkan sekolah jurusan akuntansi di SMK Benteng Gading di Jakarta Barat. Di sana dia tinggal bersama kakaknya. Pino hanya bersekolah di ibukota sampai bangku kelas 2 SMK. Dia kemudian pulang ke Lembata, kampung halamannya dan menuntaskan jenjang sekolah menengah atas di SMA PGRI Lewoleba.

Baca juga: Dana Pinjaman Daerah Akan Digunakan Untuk Pembangunan Jalan di Kabupaten Lembata

Sejak berada di Lembata, Pino tekun mencari uang dengan menjual bensin di Lewoleba dan desa Duawutun. Setiap hari sebelum ke sekolah, dia mengantri di SPBU dan menjual bensin setelah pulang sekolah. Pino mengaku sudah terbiasa mencari uang sendiri sejak masih duduk di bangku sekolah. Jiwa wirausahanya sudah ditempa sejak kembali ke Lembata.

Tamat dari SMA PGRI Lewoleba, Pino mengambil kredit di bank untuk membeli satu unit sepeda motor. Kendaraan roda dua ini dia gunakan untuk mengantri bensin di SPBU. Dia sanggup melunasi angsuran dari kreditnya itu hanya dari berjualan bensin eceran di pinggir jalan.

Pino punya pengalaman. Dia sering bertemu dengan pengendara yang membutuhkan layanan tambal ban atau sekadar isi angin.

"Saya sering mengarahkan para pengendara yang butuh layanan jasa tambal ban atau isi angin di bengkel dekat rumah," kata Pino.

Baca juga: Permata Kupang Survei Pertanian Bantu Percepatan Pembangunan di Lembata

Dirinya kemudian melihat ini sebagai peluang usaha baru selain menjajakan bensin eceran. Akan tetapi, sebelum membuka bengkel tambal ban, Pino terlebih dulu bekerja di sebuah bengkel motor di bilangan Wangatoa, Kota Lewoleba periode tahun 2018-2019.

Dia hanya ingin mencari pengalaman dengan bekerja di bengkel motor. Upah yang diperoleh sebenarnya bukan hal yang jadi prioritas menurutnya.

Selain pernah bekerja di bengkel motor, Pino ternyata juga pernah bekerja sebagai pegawai di Koperasi Ankara sembari menjual bensin eceran di Lewoleba dan kampungnya, desa Duawutun.

Mimpi untuk membuka bengkel dari sisa uang tabungannya baru terwujud setelah dia berhenti bekerja sebagai pegawai koperasi. Bengkel yang dia buka di depan rumahnya di desa Duawutun itu khusus melayani tambal ban, ganti oli, cuci motor dan cuci mobil.

Pino pun mulai fokus mengembangkan bengkel miliknya ini. Omset dari usaha bengkelnya ini diakuinya lumayan menjanjikan.

Pino mulai menjual suku cadang (sparepart) mobil dan motor. Suku cadang ini dia datangkan langsung dari Kota Maumere. Ini merupakan buah dari relasinya dengan penyalur suku cadang di ibu kota Kabupaten Sikka tersebut.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved