KKB Papua

Usai Merampas Senjata dari Prajurit TNI, Tembakan KKB Papua Semakin Jitu, Ternyata Ini Rahasianya

KKB Papua terus melakukan serangan ke prajurit TNI Polri yang kini bertugas di Papua. Meski tak ada korban jiwa, namun serangan itu lebih terarah.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Anggota KKB Papua pimpinan Tendius Gwijangge lengkap dengan senjata usai menyerang Satgas Nemangkawi yang sedang mengevakuasi para pekerja dari lokasi pekerjaan pembangunan di Papua 

POS-KUPANG.COM – Pekan lalu, tepatnya Senin 23 Agustus 2021, KKB Papua melakukan serangan secara mendadak ke Satgas Nemangkawi.

Insiden itu terjadi saat Satgas Nemangkawi hendak mengevakuasi pekerja PT Indo Papua yang baru-baru ini diserang kelompok separatis tersebut.

Dalam serangan itu, Satgas Nemangkawi merasakan ada hal yang beda dari kelompok kriminal bersenjata tersebut.

Yang beda, adalah serangan yang diarahkan ke Satgas Nemangkawi serasa lebih baik dari sebelumnya.

Meski serangan mendadak itu tak sampai melukai apalagi menewaskan prajurit TNI dan para pekerja, namun setidaknya bidikan senjata itu lebih terarah.

Untungnya, aparat yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi terus bergerak, sehingga tembakan itu sia-sia belaka.

Akan tetapi, dari serangan KKB Papua itu, TNI-Polri berhasil melakukan identifikasi senjata dan mengungkapkannya ke publik.

Kepala Satgas Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani mengungkapkan, bahwa yang melakukan serangan itu adalah KKB Papua pimpinan Tendius Gwijangge.

Baca juga: KKB Papua Semakin Membabi Buta, Tak Hanya Ancam Warga Tapi Juga Tembak Bupati, Begini Kisahnya

Dalam penyerangan, KKB Papua menggunakan enam senjata api. Satu diantaranya lebih canggih karena dilengkapi teleskop.
Senjata-senjata itu, kata Faisal Ramadhani, merupakan rampasan dari prajurit TNI-Polri.

"Iya, ini kelompoknya Tendius (Gwijangge)," ujar Kombes Faisal Ramadhani melalui sambungan telepon, Selasa 24 Agustus 2021.

Dilansir dari Kompas.com, dari kontak senjata tersebut, personel Satgas Nemangkati  mengidentifikasi kelompok Tendius Gwijangge memegang 6 senjata api.

"Ada juga senjata hasil rampasan dari TNI. Senjata itu dilengkapi teleskop sehingga tembakan menjadi lebih terbidik," kata Faisal.

Mengenai jumlah anggota KKB Papua Tenius Gwijangge, Faisal mengaku belum bisa memastikannya, karena tim masih melakukan observarsi.

Personel Satgas Nemangkawi dipastikan akan kembali mendatangi lokasi pembunuhan dua pekerja PT Indo Papua di Jembatan Kali Yegi yang berjarak 27 kilometer dari Kota Dekai.

"Malam ini kami akan susun strategi untuk besok kami ke TKP," kata Faisal.

Baca juga: Sediakan Akomodasi untuk KKB Papua, Kepala Distrik di Yahukimo Ditangkap Lalu Ditahan

Diberitakan sebelumnya, dua pekerja pembangunan jembatan Sungai Yegi, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, diduga dibunuh KKB Papua pada Minggu 22 Agustus 2021.  

Tak hanya membunuh, kelompok tersebut juga membakar mobil yang digunakan dua pekerja tersebut hingga hangus.

"Diduga setelah dibunuh, kedua korban dibakar bersama mobil yang dikendarainya oleh KKB Papua" ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Senin 23 Agustus 2021.

Personel Satgas Nemangkawi yang mencoba mengevakuasi 11 pekerja PT Indo Papua, pada Senin, terlibat kontak senjata sebanyak tiga kali, baik saat berangkat maupun ketika kembali ke Kota Dekai.

Selain itu, akibat situasi yang tidak kondusif di Yahukimo, Balai Pelaksana Jalan Nasional Wamena menghentikan sekuruh pekerjaan yang berada di luar Kota Dekai hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Baca juga: Di Mata KKB Papua, TNI-Polri Dicap Kelompok Kriminal Indonesia yang Harus Dilawan, Respon Indonesia?

Sosok Tendius Gwijangge

1. Orang baru

Sebelumnya, Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani, Tendius Gwijangge merupakan orang baru di Yahukimo karena ia sebelumnya kerap berpindah lokasi.

"Kelompok ini adalah kelompok Nduga yang awalnya bergabung dengan kelompok Lekagak (Telenggen)," ujar Kombes Faisal Ramadhani, di Jayapura, Jumat 25 Juni 2021.

Saat itu, Tendius Gwijangge ikut bersama Lekagak Telenggen di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak.

2. Pecah dari Lekagak Telenggen

Setelah Satgas Nemangkawi melakukan penegakan hukum di lokasi tersebut, ia pecah dari kelompok Lekagak.

"Jadi di Distrik Yambi (Kabupaten Puncak) pada 2018 setelah kita melakukan penindakan, Lekagak bergeser ke arah Ilaga, sedangkan Tenius Gwijangge ini geser ke arah Nduga, mereka pecah," kata dia.

Faisal menyebutkan, karena di Nduga sudah ada kelompok Egianus Kogoya, maka Tendius Gwijangge akhirnya bergeser ke Yahukimo.

"Dari Nduga dia geser ke arah Yahukimo. Apakah sekarang dia berdiri sendiri atau tidak, kita sedang profiling," kata Faisal.

Baca juga: KKB Papua Kini Belum Punya Pemimpin, Pecetan TNI Membelot ke KKB Diduga Terlibat Pembunuhan

 3. Tembak mati 4 pekerja di Yahukimo

Pada 14 Juni 2021 lalu, kelompok Tendius Gwejangge juga telah menembak mati 4 orang di Yahukimo. 

4 orang yang ditembak mati ini adalah pekerja bangunan di Kampung Bingky, Kabupaten Yahukimo, Papua. 

Sebelum ditembak mati, para pekerja yang diangkur truk ini dihadang Tendius Gwijengga bersama sekitar 30 anak buahnya saat melewati jembatan Kali I Kampung Samboga Distrik Seradala

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, mengungkapkan, Tendius Gwijangge dan anggotanya menggunakan alat tajam berupa anak panah, kapak, parang, samurai.

Sementara, dua orang dari KKB Papua membawa dua pucuk senjata api laras panjang.

Selain menembak mati tiga pekerja, Tendius Gwijangge Cs juga menyerang dua pekerja hingga kritis.

Bahkan, empat orang pekerja lainnya disandera. Kini, masih dalam penyelidikan pihak keamanan. 

Semua korban adalah warga sipil yang bekerja pada PT Sinama untuk pembangunan Proyek Jembatan Kali Kuk Kampung Samboga, Distrik Seradala.

Truk yang dikemudikan korban, Saiful, dihadang saat hendak menuju PT Berantas di Kampung Sukamo, seusai mengambil material proyek berupa batu ciping dari Camp Kali Kuk di Kampung Samboga.

Baca juga: Kabar Terkini KKB Papua Diduga Didanai Para Pejabat, Oknum TNI-Polri Jadi Sumber Pemasok Senjata Api

Truk sempat kembali ke arah Camp PT Seremony Kali Kuk untuk berkumpul sesama karyawan dan warga setempat.

"Namun pimpinan KKB memerintahkan pasukannya segera melakukan pemeriksaan dan operasi," ujar Kamal.

Sekira pukul 15.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapatkan informasi lewat telepon bahwa telah terjadi penembakan terhadap warga Bingky bernama Obaja Nang.

"Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana berkoordinasi dengan Dandim 1715/Yahukimo Letkol inf Christian Ireuuw guna menangani kasus ini," jelas Kamal.

Data sementara,  korban meninggal itu adalah Suardi, Sudarto, dan Idin (Belum teridentifikasi).

Dua korban luka; Saiful (47) warga Dekai, luka serpihan kaca mobil, dan Obaja Nang (35) warga Kampung Bingky, luka tembak pada bagian paha.

Sementara empat pekerja yang disandera masih dalam penyelidikan polisi.

Berita Lain Terkait KKB Papua

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Satgas Nemangkawi Bongkar Persenjataan KKB Papua Tendius Gwijangge: Tembakannya Lebih Terbidik

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved