Berita Lembata
Pemkab Lembata Lakukan Kawin Suntik Ternak Babi Betina Pasca Serangan Virus Flu Babi
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata melaksanakan program inseminasi buatan (kawin suntik) bagi ternak babi
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Kabar gembira buat peternak babi di Lembata, mulai Senin (30/08/2021) kemarin, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata melalui bidang peternakan, kembali melaksanakan program inseminasi buatan (kawin suntik) bagi ternak babi betina pasca serangan virus Flu Babi Africa atau African Swine Fever (ASF) yang memusnahkan sekitar 20.000 ribu ekor babi di seantero Lembata.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, mengungkapkan, beroperasinya kembali program IB ini selain upaya peningkatan populasi ternak babi pasca ASF, juga untuk pemulihan ekonomi ditengah pandemi Covid-19.
"Hari ini kembali beroperasi kegiatan inseminasi buatan (kawin suntik) ternak babi," katanya kepada wartawan Senin kemarin.
Kegiatan ini sempat tertunda akibat virus demam Afrika (ASF) yang melanda sejak tahun lalu. Sekarang menurut Tuaq, kegiatan ini diaktifkan kembali untuk melayani ternak babi betina milik warga yang masih hidup. Kawin suntik ini dilakukan secara gratis.
Baca juga: Serangan ASF di Sikka Mulai Ganas Ternak Babi Milik Warga dan Kelompok di 3 Desa di Nelle Mati
"Tujuan diaktifkan kembali IB ternak babi secara gratis ini yakni upaya pemulihan ternak dan peningkatan populasi babi yang mati akibat virus ASF, kemudian pemulihan ekonomi para peternak ditengah pandemi Covid-19, serta untuk menjawab kebutuhan masyarakat peternak baik bibit maupun daging babi," ujarnya.
Pantauan Pos Kupang, tampak 1 unit dummy (hewan tiruan) dan 2 ekor babi pejantan dari rencana pengadaan 6 ekor oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata telah siap mendukung program ini.
Sejumlah siswa Praktik Kerja Lapangan dari SMKN 1 Nubatukan dan SMKS St. Ignasius Wairterang-Maumere Kabupaten Sikka juga mengikuti proses IB yang berlangsung.
Kanisius Tuaq, lebih lanjut menjelaskan warga Lembata sudah bisa menghubungi para petugas kesehatan hewan.
Baca juga: Cegah Penyakit Hog Cholera Pada Ternak Babi, Matim Dapat Bantuan 2.000 Dosis Vaksin dari Pemprov NTT
"Kegiatan ini sebelumnya berbayar namun akibat situasi pandemi sehingga kita ubah inovasinya menjadi kawin suntik gratis. Tadi kami ambil 1 sampel dan langsung dilakukan pelayanan ke rumah Ibu Janda Ignas Raga (Lusia Gelu) di wilayah Berdikari," imbuh Tuaq.
Dijelaskannya seminggu bisa dilakukan 2 kali pengambilan sperma dari 1 ekor babi pejantan, sehingga 1 bulan bisa 8 kali.
Dalam rencana, tahun ini pemerintah berencana mendatangkan 6 ekor babi. Tiga ekor akan dititipkan di wilayah Kedang dan tiga ekornya di Lewoleba.
"Kenapa kita tempatkan di Kedang karena 2 Kecamatan (Omesuri dan Buyasuri) di sana punya populasi ternak babi yang cukup tinggi," tambahnya.
"Saat ini sudah ada 2 ekor pejantan yang mana 4 ekor lagi akan didatangkan dimana sudah dilatih juga di luar," terangnya.
pihaknya akan menyurati setiap kecamatan dan mempublikasikan juga di mana petugas lapangan dan inseminator yang bisa memfasilitasi kawin suntik.