Laut China Selatan

Tak Peduli Kecaman China, Amerika Nekat Lakukan Hal Ekstrim Ini di Laut China Selatan

Harris terus menuduh China menindas dan mengintimidasi negara-negara di sekitar Laut China Selatan.

Editor: maria anitoda
Tribunnews.com
Kapal perang Amerika Serikat di Laut China Selatan. 

Upayanya untuk menguasai perairan Laut China Selatan hingga kini ditolak oleh dunia internasional.

Sikap dunia internasional itu hingga kini menjadi pegangan semua negara dan karena itu pula tak satu pihak pun yang bisa melarang untuk perairan Laut China Selatan.

Baca juga: Pentagon Setuju Filipina Beli 12 Pesawat Tempur & Rudal Super Canggih, Hadapi Laut China Selatan?

Bahkan gara-gara Laut China Selatan, hubungan negara itu dengan negara lain pun bak telur di ujung tanduk.

Melansir The Diplomat, hubungan China dan Uni Eropa memburuk dan tak dapat dihindari.

Dalam beberapa kasus diplomasi China dengan beberapa negara Uni Eropa yaitu Lithuania dan Swedia telah memburuk secara natural.

Namun, penopang ekonomi terbesar Uni Eropa yaitu Jerman, telah lama ingin memiliki kebijakan seimbang antara China dan rekan-rekan dan mitra barat mereka.

Baca juga: Di Singapura, Kamala Harris Kecam China, Sebut Negara itu Rajin Intimidasi Demi Laut China Selatan

Pemerintahan Angela Merkel terkenal mengedepankan hubungan dengan AS untuk melawan kekuatan China yang makin tumbuh.

Namun di saat yang sama ia memastikan perdagangan yang stabil dengan Beijing.

Namun dengan administrasi Merkel hampir berakhir, akan ada tekanan awal kepada penerusnya untuk memperjelas kebijakan Jerman atas China.

Pertanyaannya adalah apakah Jerman bisa mempertahankan kebijakan "melindungi nilai" terhadap Beijing dalam waktu dekat baik berdasarkan kebijakan lokal maupun asing.

Baca juga: Kamala Harris Sebut China Mengintimidasi untuk Mendukung Klaim Laut China Selatan

Pengumuman yang datang akhir tahun lalu mengatakan Jerman akan mengirimkan kapal fregat ke wilayah Asia Pasifik untuk separuh akhir 2021 termasuk ke Laut China Selatan.

Hal tersebut menjadi indikasi terkuat kebijakan Jerman.

Berlin mencoba mendemonstrasikan solidaritas dengan Eropa dan AS dalam menghadapi perlawanan China, sembari menghindari ditarget oleh 'diplomasi serigala' Beijing.

Diplomasi ini belakangan mempengaruhi pemerintah lain memandangnya sebagai "buah dari menyinggung negara China."

Baca juga: China Berambisi Kuasai Laut China Selatan, Rahasianya Diduga Ada di Balik 9 Garis Putus-Putus, Apa?

Kapal fregat Bayern (Bavaria) kelas Brandenburg milik Angkatan Laut Jerman berangkat dari pangkalan di Wilhelmshaven minggu ini mengutip The Diplomat, dan akan beroperasi di Asia-Pasifik sampai awal tahun 2022.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved