China Berambisi Kuasai Laut China Selatan, Rahasianya Diduga Ada di Balik 9 Garis Putus-Putus, Apa?

Konflik Laut China Selatan sampai sekarang masih memanas. Hingga kini, perseteruan negara-negara di perairan itu seakan tak berkesudahan.

Editor: Frans Krowin
Xinhua
Foto udara Laut Cina Selatan. Kini China mengakhiri moratorium penangkapan ikan di laut yang diklaim banyak negara tersebut. 

POS-KUPANG.COM – Konflik Laut China Selatan sampai sekarang masih memanas. Hingga kini, perseteruan negara-negara di perairan itu seakan tak berkesudahan.

Konflik itu baru terjadi di awal tahun 2020 lalu, setelah pemerintah China secara tiba-tiba mengklaim perairan itu berada di dalam wilayah kedaulatan China .

China menyebutkan bahwa 90 persen wilayah Laut China Selatan merupakan milik negara tersebut. Padahal itu bertentangan dengan hukum internasional.

Hingga kini belum terungkap hal mendasar yang memicu China mengumbar klaim Laut China Selatan sebagai miliknya.

Dilansir dari express.co.uk pada Minggu 1 Agustus 2021, China dilaporkan telah membangun pertahanannya di Laut China Selatan.

Tujuannya untuk menangkal setiap serangan di perairan yang disengketakan yang mereka klaim sebagai miliknya.

Baca juga: Jelang Latihan Malabar 2021, India dan Vietnam Gelar Latihan Bersama di Laut China Selatan

Associate Fellow Program Asia-Pasifik di Chatham House, Bill Hayton, menyebutkan bahwa China ‘menyembunyikan’ sesuatu yang mengerikan di tengah perairan yang disengketakan itu.

Bill Hayton bahkan menyebutkan bahwa klaim China itu merupakan strategi pertahanan untuk menguasai tempat itu.

"Saya pikir China memiliki beberapa ambisi di Laut China Selatan," kata Bill Hayton.

Bill Hayton menyebutkan bahwa China sangat yakin dengan bebatuan dan terumbu karang yang ada di perairan itu.

“Rahasia yang akhirnya menjadi ambisi China untuk menguasai Laut China Selatan sesungguhnya ada di balik 9 garis putus-putus yang sudah diberi tanda oleh China.

China tidak mengklaim batu dan terumbu di bagian selatan laut sampai Perang Dunia 2.

Namun mereka baru mengklaimnya pada tahun 2020 lalu.

Klaim itu, kata Bill Hayton,  tentunya bukan hal dadakan tetapi telah melewati proses nan panjang terhitung sejak Perang Dunia ke-2.

"Saya pikir mereka sedang mencari cara untuk mengekstrak minyak dan gas serta memanen semua ikan di Laut China Selatan."

Baca juga: Pemerintah China Galau, Susah Payah Menjaga Laut China Selatan Malah Sekarang Diserang Seluruh Dunia

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved