Breaking News

Laut China Selatan

Tak Peduli Kecaman China, Amerika Nekat Lakukan Hal Ekstrim Ini di Laut China Selatan

Harris terus menuduh China menindas dan mengintimidasi negara-negara di sekitar Laut China Selatan.

Editor: maria anitoda
Tribunnews.com
Kapal perang Amerika Serikat di Laut China Selatan. 

POS-KUPANG.COM- Amerika Serikat, meski kerap dikecam kehadirannya, berjanji untuk tetap berbicara banyak terkait isu-isu keamanan di Laut China Selatan.

Wakil Presiden AS Kamala Haris pada hari Kamis 26 Agustus 2021, mengatakan bahwa AS menyambut baik persaingan dengan China, namun tidak akan mencari konflik.

Selama kunjungannya ke Singapura dan Vietnam minggu ini, Harris terus menuduh China menindas dan mengintimidasi negara-negara di sekitar Laut China Selatan.

Sebagai respons, China menyebut AS terlalu ikut campur dalam urusan regional dan mengganggu perdamaian.

Baca juga: Peningkatan Aktivitas Berbagai Negara di Laut China Selatan Akan Memprovokasi Beijing

Dalam konferensi pers di Hanoi, yang sekaligus menutup kunjungannya di Asia Tenggara, Harris mengaku siap menghadapi persaingan ketat dengan China dan tetap menjaga agar konflik tidak muncul.

Harris juga berjanji bahwa AS akan tetap angkat bicara mengenai isu-isu yang terjadi di Laut China Selatan, terutama bila langkah China berpotensi mengancam tatanan internasional.

"Kami tidak mencari konflik, tetapi pada isu-isu seperti Laut Cina Selatan, kami akan berbicara. Kami akan angkat bicara ketika ada tindakan yang diambil Beijing yang mengancam tatanan internasional," ungkap Harris, seperti dikutip Reuters.

Dalam pertemuan dengan para pemimpin Vietnam pada hari Rabu 25 Agustus 2021, Harris mengatakan menegaskan bahwa penindasan dan klaim maritim berlebihan China harus ditantang.

Baca juga: Tak Berniat Cari Konflik dengan China, Wapres AS Kamala : Angkat Bicara Soal Isu Laut China Selatan

AS juga menawarkan dukungan kepada Vietnam untuk meningkatkan keamanan maritim, termasuk dengan mengirimkan lebih banyak kapal militer untuk mengawasi kawasan tersebut.

Kunjungan Harris ke dua negara ASEAN dikecam China sebagai upaya untuk memecah belah Asia.

Pidato Harris di Singapura dianggap berisi dorongan untuk membuat negara-negara di kawasan tersebut saling bermusuhan.

Di Singapura, Harris menyebut China selalu memberikan intimidasi dan menakut-nakuti negara lain di kawasan Laut China Selatan.

Baca juga: Beijing Terapkan Kode Etik untuk Melemahkan Keputusan Den Haag 2016 Soal Laut China Selatan

BACA BERITA LAINNYA:

Saat ini Pemerintah China benar-benar galau. Setelah susah payah menjaga Laut China Selatan, kini malah diserang dari seluruh dunia.

Kekesalan Pemerintah China itu terus diumbar dengan menuding pemerintah mana pun yang menyasar perairan tersebut.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved