Berita Nasional
Sosok Ini Yakin Jokowi Pertimbangkan Saat Memilih Calon Panglima TNI, Singgung Reshuffle Kabinet
Sosok Ini Yakin Jokowi Pertimbangkan Keseimbangan Saat Memilih Calon Panglima TNI, Singgung Reshuffle Kabinet
POS-KUPANG.COM – Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto diketahui akan pensiun November 2021 mendatang.
Bursa pergantian Panglima TNI menguat menjelang pensiunnya Marsekal Hadi Tjahjanto sudah ramai.
Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Imanuel Ebenezer atau Noel menilai tidak menutup kemungkinan pergantian Panglima akan dilakukan lebih cepat berbarengan dengan reshuffle kabinet.
"Pergantian Panglima TNI dan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. Jadi tentunya Presiden yang memiliki kewenangan kapan dan siapa penggantinya," kata Noel kepada Tribunnews. Com, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Gibran Anak Jokowi Sidak Sekolah, Temukan 50 Siswa Ikut Pembelajaran Tatap Muka, Ini Tindakannya
Menurut dia bursa terkuat calon Panglima TNI saat ini yakni Kepala Staf Angkata Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa.
Ia mengatakan dalam menentukan Calon Panglima TNI, Presiden memiliki banyak pertimbangan diantaranya keseimbangan matra dan usia pensiun.
Selain tentunya faktor kedekatan dengan presiden juga diperhitungkan.
"Kasad Andika Perkasa memang calon yang bagus. Apalagi beliau orang dekat Presiden," katanya.
Hanya saja dari sisi keseimbangan matra dan usia pensiun kata Noel, Yudo Margono lebih memungkinkan.
Baca juga: Sosok yang Dulu Dekat dengan Prabowo Ungkap Eksistensi 9 Naga, Benarkah Jokowi Dilindungi 9 Naga?
Andika akan memasuki masa pensiun pada November-Desember 2022, yang artinya hanya akan menjabat kurang lebih satu tahun apabila terpilih sebagai Panglima TNI.
Sementara usia pensiun Yudo Margono satu tahun lebih lama dari Andika Perkasa.
Selain itu dari keseimbangan antar matra kata Noel, Panglima TNI nanti lebih condong ke Yudo Margono.
Setelah Panglima TNI sebelumnya dijabat Gatot Nurmantyo dari Angkatan Darat, lalu Hadi Tjahjanto dari Angkatan Udara, maka Yudo Margono yang berasal dari Angkatan Laut sangat memungkinkan untuk dipilih presiden.
Meskipun menurutnya, tidak ada keharusan bahwa Panglima TNI harus bergantian antar matra.
"Namun pergantian antar matra menjadi pertimbangan sesuai yang berlaku dalam UU Nomor 34/2004 tentang TNI, " katanya.
Noel menilai dari sejumlah faktor tersebut, ia yakin Jokowi akan lebih mempertimbangkan keseimbangan antar matra dan usia pensiun, karena ke depan merupakan tahun politik.
Baca juga: Ganjar Pranowo Diusung Gantikan Jokowi, Ahmad Muzani Diam-Diam Temui Hasto di Markas PDIP, Ada Apa?
"Bila memilih Yudo Margono sebagai Panglima tentu harus ada solusinya untuk Andika Perkasa, dan solusi yang terbaik menjadikan Andika Perkasa sebagai Kepala BIN," pungkasnya.
BERITA LAINNYA:
Jokowi Putuskan PPKM Diperpanjang Hingga 30 Agustus 2021
Setelah ditunggu-tunggu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya mengumumkan keputusan mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang perpanjangannya berakhir hari ini, Senin 23 Agustus 2021.
Seperti disiarkan secara live melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin 23 Agustus 2021 mulai pukul 19.00 WIB, Presiden Jokowi memutuskan PPKM Covid-19 masih diperpanjang mulai tanggal 24 - 30 Agustus 2021.
Meski PPKM diperpanjang, Jokowi menyampaikan sejumlah daerah yang selama ini berada di level 4 turun ke level 3.
Menurut Jokowi penurunan level ini terjadi karena telah penunurunan kasus Covid-19 hingga 78 persen sejak pembelakuan PPKM level 4 pada 15 Juli 2021 di daerah-daerah dimaksud.
Jokowi menyebut PPKM level 3 bisa diberlakukan di aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, dan 67kabupaten/kota lainnya mulai 24 - 30 Agustus 2021.
Baca juga: Jokowi Putuskan PPKM Diperpanjang Hingga 30 Agustus 2021 dengan Penurunan Level di Wilayah Tertentu
"Tren kasus Covid-19 terus menurun hingga mencapai 78 persen. Selain itu BOR nasional pada angka 33 persen," ujarnya.
Meskipun demikian, Jokowi mengingatkan bahwa Pandemi covid-19 belum selesai dan di beberapa negara saat ini sedang mengalami gelombang ketiga dengan penambahan kasus yang signifikan.
Sebelumnya, melalui akun instagramnya @jokowi, Senin 23 Agustus 2021, Jokowi menyampaikan bahwa tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 kian menurun, penghuni tempat-tempat isolasi mandiri semakin berkurang.
Menurut data Covid-19 yang ditampilkan laman worldometers.info, sebagaimana diakses POS-KUPANG.COM, Senin 23 Agustus 2021 petang, posisi Indonesia berada di urutan ke-13 jumlah kasus Covid-19 terbanyak secara mondial dengan jumlah kasus 3.979.456.
Dari jumlah tersebut, kasus meninggal 126.372, total sembuh 3.546.324, sedang dirawat atau kasus aktif 306.760. Sedangkan pasien kritis 0.
Atas informasi tersebut, ada warga yang meminta kepada Presiden Jokowi agar PPKM tidak diperpanjang lagi supaya masyarakat bisa sedikit menarik napas panjang meski tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Ahok Dapat Tantangan dari Presiden Jokowi Soal Pengelolaan Pertamina Blok Rokan: Buktikan Kamu Mampu
Jokowi tetap mengingatkan bahwa kita belum tiba di akhir pandemi. Covid-19 masih menjadi ancaman yang nyata.
"Peran setiap kita masih sangat dibutuhkan untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran virus ini," pinta Jokowi.
"Para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain masih berjaga di garda terdepan. Sementara saya, Anda, kita semua, tetap harus berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan," Jokowi mengingatkan.
Disiplin protokol kesehatan yang dimaksud Jokowi dengan tetap mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan.
Menurut dia, dengan mematuhi protokol kesehatan kita melindungi diri kita, keluarga, dan lingkungan, sekaligus membantu mengurangi beban para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan.
Unggahan Jokowi disambut gembira oleh warga sebagaimana terlihat di kolom komentar.
ehbaper_: Semoga semua cepat kembali pulih
Baca juga: Bung Jokowi Pending Saran Prabowo Subianto Soal Pengalihan Anggaran Kemenhan, Oposisi Tak Berkutik?
prasetyoedimarsudi: Gotong-royong dan Bersatu Lawan Covid-19.
bocahnikmat: Yaudah bisa kale ppkm di cabut pak.
aliakbaramrullah: Mari kita putuskan rantai kelaparan!!!
ambon_rendra: Pagi pak, besok minta tolong jgn diperpanjang ya pak, istrht dlu perpanjangan ppkm nya, biar bisa sedikit menarik napas panjang tp kami akan mengikuti prokes secara tertib, makasi pak jokowi sehat selalu.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, PPKM darurat telah diberlakukan sejak Sabtu 3 Juli 2021.
Awalnya PPKM darurat direncanakan selesai pada 20 Juli 2021, tetapi diperpanjang hingga 25 Juli 2021.
Kemudian, PPKM berubah nama menjadi PPKM level 4, 3, dan 2, serta diperpanjang lagi sampai 2 Agustus 2021 dan kembali diperpanjang sampai 9 Agustus 2021.
PPKM level 4, 3, dan 2 pun masih belum selesai pada 9 Agustus 2021 dan diperpanjang lagi sampai 16 Agustus 2021.
Kemudian, pemerintah kembali memutuskan bahwa PPKM level 4, 3, dan 2 diperpanjang lagi sampai 23 Agustus 2021.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, keputusan sudah diambil dalam rapat terbatas kabinet tentang evaluasi PPKM yang berlangsung sekitar satu setengah jam, senin siang.
Baca juga: Menkominfo Sebut Jokowi Umumkan Nasib PPKM Covid-19 Malam Ini
Ia menyebut, evaluasi hari ini menunjukkan bahwa terdapat perbaikan penanganan Covid-19 di sejumlah daerah.
Namun, ia enggan membocorkan apakah perbaikan tersebut juga berarti akan ada penurunan level pembatasan di sejumlah daerah Pulau Jawa maupun luar Jawa. "Nanti seperti biasa akan diumumkan oleh Bapak Presiden atau menteri yang ditunjuk," ujar Johnny lewat pesan singkat, Senin, 23 Agustus 2021.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya sudah menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberlakukan kebijakan PPKM selama pandemi Covid-19 masih ada. Hanya saja, ujar Luhut, level PPKM setiap daerah yang akan berubah sesuai kondisi wilayah masing-masing.
Jika situasi Covid-19 suatu daerah membaik, ujar Luhut, level PPKM akan diturunkan ke tingkat yang lebih rendah. "Level 1,2 misalnya akan mendekati situasi kehidupan normal," ujar Koordinator PPKM Jawa-Bali itu dalam konferensi pers daring, Senin, 16 Agustus 2021.
Untuk itu, ujar Luhut, pemerintah akan melakukan evaluasi setiap pekan sehingga perubahan situasi dapat direspons dengan cepat.
Evaluasi untuk PPKM di Jawa-Bali dilakukan setiap satu minggu sekali, sementara untuk di luar Jawa-Bali dilakukan setiap dua minggu sekali. Adapun PPKM Level 4 Jawa-Bali sudah diperpanjang lima kali sejak 20 Juli lalu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Relawan Yakin Jokowi Akan Pertimbangkan Keseimbangan antar-matra Saat Memilih Calon Panglima TNI