Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 24 Agustus 2021, Pesta St. Bartolomeus Rasul: Iman Murni
Nama Natanael disebut kembali pada akhir Injil Yohanes bersama sejumlah murid lain di pantai Danau Galilea setelah Kebangkitan Yesus.
Renungan Harian Katolik Selasa 24 Agustus 2021, Pesta St. Bartolomeus Rasul: Iman Murni (Yoh 1: 45-50)
Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD
POS-KUPANG.COM - Seniman terbesar Italia, Michael Angelo meninggalkan kenangan terindah sarat pesan perihal Santo Bartolomeus dalam sebuah lukisan bertajuk: “Pengadilan Terakhir."
Dalam lukisan itu Santo Bartolomeus memegang pisau kemartirannya dan kulitnya yang telah dikuliti. Wajah kulit tersebut dikenali sebagai wajah Michael Angelo, sang pelukis sendiri.
Lukisan ini sekilas menarasikan “keindahan” iman Bartolomeus yang setia kepada Yesus hingga tragedi akhir hidupnya. Bartolomeus mati sebagai martir Albanopolis di Armenia.
Menurut satu catatan, ia dipenggal kepalanya. Tetapi tradisi yang lebih populer menyatakan bahwa ia dikuliti hidup-hidup dan disalib dengan kepala di bawah atas perintah Astyages yang berang karena saudara laki-lakinya, Raja Armenia, Polymius berhasil ditobatkan Bartolomeus menjadi Kristen.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 24 Agustus 2021, Pesta St. Bartolomeus: Mari dan Lihatlah
Santo Bartolomeus adalah salah seorang dari kedua belas murid Yesus. Injil Yohanes menyebutnya Natanael (Natanael bar-Tolomai = Natanael “anak Tolomeus”).
Injil-injil Sinoptik menyebut nama Bartolomeus dan selalu bersama dengan Filipus.
Sementara dalam Injil Yohanes, Filipus dan Natanael disebutkan bersama, tetapi nama Bartolomeus tidak pernah disebut.
Nama Natanael disebut kembali pada akhir Injil Yohanes bersama sejumlah murid lain di pantai Danau Galilea setelah Kebangkitan Yesus.
Di kemudian hari, Danau Galilea menjadi lokasi penampakan Yesus kepada murid-murid-Nya.
Bartolomeus berasal dari Kana di daerah Galilea, daerah asal kebanyakan murid Yesus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 22 Agustus 2021: Rohlah Yang Memberi Hidup
Ketika diajak Filipus untuk menemui Yesus dari Nazaret, Natanael awalnya ragu-ragu.
Para pakar meyakini bahwa perkataan Yesus mengenai Natanael “di bawah pohon ara” merupakan istilah yang bermakna “mempelajari Taurat.”
Sejak saat itu Bartolomeus mengikuti Yesus hingga wafat di salib dan menjadi saksi kebangkitan-Nya.
Eusebius dari Kaisarea menulis dalam Ecclesiastical History (5:10) bahwa setelah Kenaikan Yesus, Bartolomeus menuju ke India sebagai misionaris dimana ia meninggalkan sebuah salinan Injil Matius.
Tradisi lain merekamnya sebagai misionaris ke Ethiopia, Mesopotamia, Parthia, dan Lycaonia.
Rasul Bartolomeus bersama Yudas anak Yakobus, dikenal sebagai pembawa Kekristenan ke Armenia pada abad ke-1 M. Kedua rasul ini menjadi santo pelindung Gereja Apostolik Armenia.
Rasul yang satu ini dijuluki oleh Tuhan Yesus sendiri sebagai “orang Israel sejati yang tanpa kepalsuan” (1:47).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 19 Agustus 2021: Iman dan Kasih
Manusia sejati tanpa kepalsuan ini dapat dijelaskan dalam kata Yunani “alethos” yang secara harafiah berarti “sungguh-sungguh, benar-benar”.
Kita dapat mengatakan bahwa Yesus menghendaki orang Kristen, pengikut Kristus, hidup tanpa kepalsuan yang berasal dari kata Yunani “dolos”, artinya jujur, tanpa tipu muslihat, tanpa akal bulus.
Orang Kristen hidup semata hanya untuk memuliakan Tuhan tanpa sisipan agenda “kepentingan” infantil lain.
Kita melakukan aktivitas yang menggambarkan identitas sebagai orang Kristen hanya untuk memuliakan keagungan Tuhan.
Pahala bagi orang Kristen sejati tanpa kepalsuan adalah melihat kemuliaan surga yang sudah dipersiapkan-Nya setelah manusia melalui kesementaraan hidup ini.
Berdasarkan warta Injil, kita belajar dari Santo Bartolomeus untuk hidup murni, otentik. Tidak menutupi keraguan manusiawi.
Keberanian bersikap terbuka itu menjadi gerbang keselamatannya. Tuhan melihat kita telanjang. Kepura-puraan tidak berlaku.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 19 Agustus 2021: Pakaian Pesta
Sikap jujur dan murni adalah ciri hidup Kristen yang sejati yang berdaya mentransformasi kita menuju perubahan dan pembaruan hidup.
Orang yang otentik tidak mencari muka dan terbuka pada segala kemungkinan pembaruan dari Tuhan dan sesama.
Iman Bartolomeus yang otentik inilah yang memberi ruang rohani bagi Tuhan untuk mengalirkan rahmat kekuatan yang mengubah Bartolomeus menjadi murid Kristus yang tabah menderita bersama Kristus.
Dia menjadi Santo Pelindung bagi orang-orang yang memohon keberanian serta kekuatan iman dalam membela kebenaran.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 23 Agustus 2021: Iman dan Tindakan
Orang yang teguh membela kebenaran akan dimusuhi semua orang yang merasa “luka busuknya” dibuka untuk menyingkap kebenaran, walau cuma secuil.
Keberanian menjadi murid Kristus adalah tantangan terbesar dan terberat pada zaman serba instan ini.*
Teks Lengkap Bacaan 24 Agustus 2021:

Bacaan I : Wahyu 21:9b-14
Tembok kota kudus dibangun atas dua belas batu dasa
Aku, Yohanes, mendengar seorang malaikat berkata kepadaku, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.”
Lalu, di dalam roh aku dibawanya ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi, dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah.
Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.
Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: 145:10-11.12-13b.17-1
Refr: Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia
- Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
- Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
- Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bacaan Injil: Yohanes 1:45-51
Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!
Sekali peristiwa Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.”
Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”
Kata Filipus kepadanya, Mari dan lihatlah!” Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!”
Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?”
Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.”
Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”
Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya?
Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan engkau lihat!” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.