Wawancara Eksklusif
Tugas Berat Dirut Garuda Irfan Setiaputra Atasi Utang Rp 70 Miliar (Bagian-1)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan amanah yang diberikan harus dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab
Dari tahun lalu kita sudah negosiasi dengan mereka persoalannya ini adalah basis commercial. Perjanjian kita tidak bisa diberhentikan atau early termination. Kita harus bayar sampai habis masa bayarnya. Kita negosiasi sewanya. Tahun lalu kita menurunkan 11 juta dolar AS setiap bulan.
Berapa pesawat yang dipulangkan agar kita dapat holiday payment?
Sepanjang 2020 tidak ada yang dikembalikan. Di tahun 2021 ada 13 pesawat kita masih negosiasi lagi. Kita masih terus nego lagi menterminasi pesawat sebagian pembayarannya sudah dihentikan.
Ada kabar tidak semua lessor baik, terindikasi pidana karena melakukan kickback?
Saya presdir bukan polisi atau jaksa. Saya kerjanya ke depan bukan ke belakang. Menurut saya itu bukan ranah saya. Kita purely berdasarkan commercial. Semenetara persoalan korupsi kickback dan sejenisnya kita ikuti saja proses KPK. KPK ketok palunya bukan lessor tapi prinsipal.
Di banyak kasus Garuda membeli pesawat lalu menjual ke lessor. Sudah menemukan bukti-bukti adanya garuda dengan prinsipal pembuat pesawat atau manufaktur. Sampai saat ini secara faktual saya tidak punya evidence apapun. Lagipula saya ini presiden bukan investigator, saya tidak punya keahlian di situ.
Di antara kontrak dengan lessor ada yang menyebut harganya tidak wajar?
Betul sekali, memang ada saya waktu mau masuk Garuda Indonesia grafik sewa pesawat garuda yang termahal di dunia.
Krusial poinnya apa?
Saya belum lahir waktu itu. Kalau berandai-andai kalau saya beli Alphard Rp1 miliar lalu saya jual ke leasing company. Alphard itu kemudian disewakan 25 juta setahun. Mungkin pada waktu itu dibeli alphard Rp 1 M tapi yang beli alphard bilang sama dealer tolong tambahin velgnya dong. kulitnya diganti, sound system diganti dong. Setelah bayar selesai nanti Alphard tersebut jadi milik dia.
Mungkin karena saya belum lahir saya itu. Biayanya Rp1 miliar tapi yang beli Alphard bilang sama dealer tolong tulis Rp 1,7 miliar dong nanti yang Rp 500 juta dikasih ke samping saudara teman. Kirim ke Afghanistan misalnya.
Lalu saya jual Alphard tersebut Rp 2 miliar ke leasing company. Mereka juga tidak masalah. Pada saat perusahaan untung Rp 300 juta. Benarkan velgnya dibeli. Bukan urusan saya pak. Saya nggak ngerti kenapa harganya jadi mahal.
Jumlah lessor berapa dan perjanjiannya berlaku untuk berapa tahun?
Sekarang ada 30 lessor. Kalau masa perjanjiannya macam-macam ada yang 10 tahun. Paling lama 12 tahun. Tapi ini jangan dibagi rata karena ada satu lessor yang jumlah pesawatnya 9 dan berbeda-beda. Waktu mulainya berbeda.
Sepanjang melakukan re-negosiasi yang gagal sama sekali ada tidak?