Berita Nasional

Tuan Guru Bajang Ungkap Sosok Panutannya, Seorang Ulama Karismatik dari Pulau Lombok

TGB baru saja mengunggah motivasi bertepatan dengan HUT Indonesia ke 76 dia bahkan menyebut sang panutan, siapa dia?

Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi (kanan) berziarah di makam Pahlawan Nasional Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Ponpes NW Pancor, Lombok Timur, NTB, Kamis (23/11). 

Segemuk-gemuk ikan pasti ada tulangnya.
Sekurus-kurus ikan pasti ada dagingnya.

Sebaik-baik orang pasti ada buruknya.
Seburuk-buruk orang pasti ada baiknya.

Ada ungkapan,

‎لا تحتقر من دونك فلكل شيء مزية

Jangan menghina seorang yang (kelihatannya) lebih rendah darimu, karena segala sesuatu punya kelebihan.

Pandang orang lain dengan rahmah.
Kalau terlihat perilaku yang tidak baik, yakinkan diri bahwa itu sisi terburuknya. Dibalik itu mungkin ada seribu satu kebaikannya.
Kalau terlihat kebaikan, yakini juga dibalik itu masih banyak kebaikan yang tersimpan.

Hidup insya ALLOH lebih rileks, nyaman dan tenang.
Dalam iman, syukur dan sabar.

اللهم صل و سلم و بارك على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و مولانا محمد و على آله و صحبه و أمته أجمعين''

Dalam unggahannya tersebut TGB mengingatkan agar jangan menghina oranglain karena masing-masing orang punya kelebihan.

Dia mengajak masyarakat agar selalu hidup dalam iman, syukur dan sabar.

Unggahan TGB ini langsung ditanggapi warganet.

Berikut beberapa kutipan komentarnya:

@dittaananditta: Trimakasih pak kyai,... sy Kristiani tp sy mengagumi panjenengan.. tetap sehat pak dan sukses selalu.

@el_siregar2018: Setuju dengan pendapat ini, bagaimana kita melihat segalanya pasti ada yang bagus di dalam situasi dan kondisi kacau balau. Salam sehat salam NKRI harga mati forever.

@abdullahmubarak313: Ada sebuah hadis yg saya pernah baca, riwayat dari Imam 'Ali as; " Ma'rifat yg tertinggi adalah, bahwa semua makhluk sangat layak dan pantas masuk surga, kecuali dirimu ". Kalau hadis ini kita bawa dlm kehidupan, maka tidak adalagi justifikasi, asobiah.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved