Berita Nasional

Tuan Guru Bajang Ungkap Sosok Panutannya, Seorang Ulama Karismatik dari Pulau Lombok

TGB baru saja mengunggah motivasi bertepatan dengan HUT Indonesia ke 76 dia bahkan menyebut sang panutan, siapa dia?

Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi (kanan) berziarah di makam Pahlawan Nasional Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Ponpes NW Pancor, Lombok Timur, NTB, Kamis (23/11). 

POS-KUPANG.COM - Hari ini Selasa 17 Agustus 2021 masyarakat Indonesia merayakan ulang tahun yang ke 76.

Eforia ulang tahun ini juga dirasakan oleh Tuan Guru Bajang atau yang akrab disapa TGB.

Dalam unggahan terbarunya di instagram pribadinya, TGB menuliskan mengenai motivasi dan pengingat bahwa Indonesia adalah anugrah Allah.

Begini bunyi unggahan TGB:

Baca juga: Tuan Guru Bajang Ingatkan Soal Covid19 yang Mengganas, Sosok Ini Minta TGB Jadi Menteri, Siapa?

" Hidupkan iman hidupkan takwa
Agar hiduplah semua jiwa
Cinta teguh pada agama
Cinta kokoh pada negara "

Satu bait dari buku " Wasiat Renungan Masa".

" ... إندونيسيا أنت رمز الاتحاد..
...لك الفدا يا اتحاد.... "
من " فتى ساساك"

Baca juga: Unggah Video Quraish Shihab, Tuan Guru Bajang Sebut Ayah Najwa Shihab Begini, Singgung Soal Petuah

" ..Indonesia, engkau simbol
persatuan kami
Bagimu, pengorbanan kami.. "

Dari lagu perjuangan " Fata Sasak".

Wasiat Renungan Masa dan Fata Sasak adalah dua dari banyak karya Pahlawan Nasional Tuan Guru H. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Sebagai motivasi dan pengingat bahwa Indonesia adalah anugrah ALLOH Taala yang tak ternilai untuk kita semua.
Kita syukuri dan kita jaga dengan jiwa dan raga. Merdeka''\

Dalam unggahan tersebut Tuan Guru Bajang menyebut satu nama yaitu Pahlawan Nasional Tuan Guru H. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Baca juga: Ajak Masyarakat Jangan Rendahkan Orang Lain, Tuan Guru Bajang Sebut Sisi Buruk, Singgung Siapa?

Siapakah beliau?

Maulānā Syāikh Tuan Guru Kyai Hajjī Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd lahir di Bermi, Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, 20 April 1908.

Ia meninggal di Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, 21 Oktober 1997 pada umur 89 tahun.

Beliau adalah seorang ulama karismatis dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dan merupakan pendiri Nahdlatul Wathan, organisasi massa Islām terbesar di provinsi tersebut.

Baca juga: Tuan Guru Bajang Berduka, Sosok yang Biasa Dipanggil Abah dan Jadi Panutan Meninggal Dunia, Siapa?

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved