Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 12 Agustus 2021: Mengampuni Terus-menerus
“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”
Sebaliknya orang yang bersyukur kepada Tuhan, terutama bahwa ia berdosa dan tak layak di hadapan Tuhan, namun diampuni Tuhan secara cuma-cuma, terdorong untuk mengasihi sesama pula.
“Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah Kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” (18: 32-33).
Kata-kata Yesus ‘tujuh puluh kali tujuh kali’ (Mat 18:22) mengandung makna “mengampuni terus-menerus.”
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 11 Agustus 2021: Menegur Sesama dalam Kasih Persaudaraan
Mengampuni merupakan usaha yang meliputi hidup seorang selama ziarah di dunia ini. Angka tujuh dalam bahasa Injil menunjukkan dimensi kepenuhan.
Jadi secara simbolik mengandung pesan bahwa pengampunan merupakan bentuk pertobatan terus menerus, merupakan corak, cara hidup pengikut Kristus.
Jika Yesus mengajak kita untuk mengampuni “sampai tujuh puluh kali tujuh kali” itu berarti bahwa kita harus memohon terus-menerus petunjuk dari Tuhan bagaimana dapat mengampuni sesama.
Kita memohon rahmat kerendahan hati. Orang yang rendah hati tahu bersyukur bahwa ia telah diampuni Tuhan dan karena itu-meskipun sulit-belajar untuk terus menerus mengampuni sesama.
Kesediaan mengampuni akhirnya merupakan komitmen untuk berdamai dengan diri sendiri. Sebab, ketika kita menyimpan marah, dendam atau benci, kita sedang membelenggu diri sendiri.
Allah tidak pernah lelah mengampuni kita. Belas kasih-Nya tidak terbatas. Kemurahan-Nya tidak akan berkesudahan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 10 Agustus 2021, Pesta St. Laurensius: Memberi dengan Sukacita
Andaikan Allah menghitung dosa-dosa, sesungguhnya kita sangat tidak layak menerima rahmat-Nya. Dia lebih mengutamakan keselamatan, bukan jumlah dosa.
Mari kita belajar dari Dia: mengampuni tanpa batas yang berarti membagi kasih tanpa akhir.
Pengampunan merupakan langkah spiritual untuk membangun diri menuju ke masa depan yang baru dalam hidup yang diperdamaikan dengan darah Kristus tersalib. *