Akhirnya Terkuak Modus KKB Papua Cari Dana Beli Senjata, Sumber Uangnya Ternyata dari Dana Desa
Ibarat sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai akhirnya tercium juga, tepat untuk mengungkap tabir pembelian senjata api bagi KKB Papua.
POS-KUPANG.COM – Ibarat sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai akhirnya tercium juga, tepat untuk mengungkap tabir pembelian senjata api bagi KKB Papua.
Fakta menyebutkan bahwa cara yang digunakan untuk mendapatkan uang guna membeli senjata api adalah seperti ini.
Cara itu digunakan oleh oknum yang dipercayakan sebagai kaki tangan KKB Papua untuk mendapatkan uang.
Uang yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk membeli senjata dan amunisi guna kepentingan pemberontakan.
Baca juga: Gagal Ditangkap Hidup-Hidup, Petinggi KKB Papua Ini Terpaksa Ditembak Mati, Ini Daftar Kejahatannya
Lantas, siapakah sosok yang dipercayakan untuk mencari dana dan membeli senjata.
Kini terungkap bahwa yang menunaikan tugas itu, adalah Pniel Kogoya.
Sosok inilah yang selama ini menyokong dana KKB Papua untuk membeli senjata dan amunisi.
Sosok Pniel Kogoya ini yang menjalankan tugas tersebut untuk mendanai aksi brutal kelompok separatis Papua tersebut. Pniel Kogoya berusia 41 tahun.
Baca juga: 4 Bulan Setelah Sandera Pesawat Susi Air, Jenderal Lapangan KKB Papua Ditembak Mati, Begini Kisahnya
Selama ini Pniel Kogoya telah menghabiskan anggaran Rp1,1 miliar untuk membeli empat pucuk senjata api.
Senjata yang dibeli itu selanjutnya diserahkan kepada KKB Papua untuk berperang melawan TNI.
Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Antara terkait aktivitas Pniel Kogoya.
Baca juga: Kabur dari Lapas & Dikejar Polisi Bertahun-Tahun, Ternyata Osimin Wenda Anggota KKB Papua, Kok Bisa?
1. Sumber uang Pniel Kogoya
Dana untuk membeli senjata api itu diperoleh dari Ges Gwijangge, anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Dana tersebut berasal ternyata diperoleh dengan cara merampas, merampok dan memeras.
Pemerasan itu dilakukan Pniel Kogoya terhadap kepala suku dan atau kepala kepala-kepala desa.
Baca juga: Kejahatan KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen Dibongkar Anggotanya yang Tertangkap, Ini Daftarnya
Para kepala desa dipaksa menyetor Rp 1 miliar per desa atau kampung agar dana itu bisa digunakan untuk kepentingan KKB Papua.
Semua fakta ini diungkapkan Kahumas Satgas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy.
2. Beli senjata SS1 dan M16
Dia menjelaskan, dana sebesar Rp 1,1 miliar itu digunakan untuk membeli senjata api jenis SS1 dan M16 masing-masing dua pucuk.
Setelah menerima senjata api, Kogoya akan menyerahkannya ke Ges Gwijangge yang dikenalnya sejak 2018 lalu.
Baca juga: Berkoar Lawan TNI-Polri, Bos KKB Papua Egianus Kogoya Nyatanya Penakut,Sembunyi Dibelang Anak Buah
Senjata api itu berasal dari terpidana Didy Chandra Warobay saat ini mendekam di LP Nabire, kata Iqbal, seraya menambahkan Paniel Kogoya telah ditangkap di Nabire.
3. Terancam 10 tahun penjara
Pniel Kogoya yang ditahan di Nabire akan dikenakan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara, kata Kombes Iqbal.
Egianus Kogoya merupakan salah satu pimpinan KKB di Papua yang wilayah operasinya di sekitar Kabupaten Nduga.
Baca juga: Sosok Paling Berbahaya, Ini Profil Egianus Kogoya Pemimpin KKB Papua di Nduga, Usianya Baru 22 Tahun

Prajurit TNI Membelot ke KKB Papua
Sementara itu, ada juga sosok Pratu Lukius yang tak kalah menjadi sorotan.
Pasalnya, prajurit TNI AD ini diketahui berkhianat dan malah membelot ke pihak Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua.
Atas kejadian membelotnya prajurit TNI AD, Jenderal Andika Perkasa menanggapi dengan serius permasalahan ini.
Bahkan pria yang menjabat sebagai Kepala Staff TNI Angkatan Darat (KASAD) ini juga membeberkan motivasi yang membuat prajurit bisa membelot ke pihak KKB Papua.
Baca juga: Mahasiswa Papua Serukan Perdamaian, Desak Pergolakan Senjata TNI-Polri Vs KKB Papua Harus Dihentikan
Berikut SURYA.co.id merangkum profil Pratu Lukius, Pengkhianat TNI AD yang membelot ke KKB Papua
Identitas asli Pratu Lukius didapatkan dari keterangan dari KASAD Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta, Selasa (20/4/2021)
Nama asli dari Pratu Lukius adalah Lucky Y Matuan.
Pratu Lukius disebut masih berusia 24 tahun, lahir dan besar di Kota Wamena, Papua.
Baca juga: KKB Papua Serang Polisi di Malam Hari, Satu Terkena Tembakan, Kini Dirawat di Rumah Sakit, Benarkah?
Ia diterima menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2015 silam.
Selain itu, Pratu Lukius juga tercatat sebagai mantan prajurit Raider 400 yang berada di bawah naungan Kodam IV/Diponegoro.
Lukius terdeteksi membelot ke sisi KKB Papua sejak bulan Februari 2021.
Hal ini diketahui karena Pratu Lukius yang meninggalkan pos jaganya.
Baca juga: Awalnya KKB Papua Lepaskan Tembakan Saat Dibalas Prajurit TNI Polri Anggota KKB Malah Lari Ketakutan
Membelotknya Pratu Lukius ke KKB Papua ternyata tak hanya berimbas pada prajurit yang bersangkutan.
Jajaran pimpinan juga menerima imbas membelotnya Pratu Lukius ke KKB Papua.
Bahkan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan sorotan khusus dari peran komandan baik di tingkat pleton hingga batalyon dalam kasus ini.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah kasus prajurit TNI AD yang membelot ke Organisasi Papua Merdeka (OPM) tidak terulang kembali.
Baca juga: Kapolda Fokus Berupaya Lumpuhkan KKB Papua, Kerusuhan Politik Malah Terjadi di Yalimo, Kok Bisa?
Andika mengatakan jajarannya selalu mengingatkan kepada komandan satuan sampai ke tingkat bawah untuk membina prajurit dengan baik.
"Inilah yang kami lakukan. Jadi tidak hanya melihat individu yang melakukan tindak pidana Tetapi bagaimana leadership atau kepemimpinan di atas atasnya. Kalau bagi seorang prajurit satu, gimana komandan peletonnya yang pangkatnya letnan itu, gimana komandan Kompinya apa yang sudah dilakukan sampai dengan komandan batalyon," kata Andika saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta pada Selasa 20 April 2021.
Ia pun menegaskan kasus-kasus serupa akan memiliki konsekuensi bukan hanya terhadap yang bersangkutan melainkan juga kepada rantai komando di atasnya.
"Jadi ini memiliki konsekuensi bukan hanya kepada yang bersangkutan tetapi juga terhadap rantai komando di atasnya," kata Andika.
Baca juga: KKB Papua Mulai Menyerah, Banyak Anggotanya Pulang Kampung, Benarkah? Begini Kata Kapolres Mimika
Andika juga mengatakan pihaknya akan serius dalam menangani hal tersebut sehingga para komandan menjadi lebih teliti dan punya kepedulian kepada para bawahannya.
"Sehingga mereka bisa lebih teliti lagi, jadi tidak hanya ketemu begitu saja tapi mereka punya kepedulian. Bagaimana memastikan anggota kondisi baik-baik saja atau tidak, atau ada yang sedang down, itu kan selalu terjadi," kata Andika.
Aksi pembelotan Pratu Lukius berujung pada pemecatan dirinya dari kedinasan TNI.
Kini, setelah membelot dan masuk daftar anggota KKB Papua, Pratu Lukius pun dimasukkan daftar kelompok ekstremis.
Baca juga: Klaim Papua Makin Aman, Benarkah KKB Papua Sudah Melemah? Ternyata Ini Strategi Cerdas Aparat, Apa?
Status barunya tersebut membuat TNI Polri memberikan prioritas pencarian terhadap sosoknya.
"Pratu Lukius dia kelana yuda (meninggalkan tugas) bergabung dengan KKB di Intan Jaya," ujar Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat 16 April 2021, dikutip dari TribunSumsel.
Suswatyo menyebutkan, Lukius membelot saat penugasan tersebut.
"Dia tidak bawa senjata," imbuh Suswatyo.
Baca juga: Nasib Mengenaskan Komandan KKB Papua, Dikhianati Anak Buahnya Hingga Markasnya Dikuasai Aparat
Saat ini, Suswatyo menegaskan, Pratu Lukius telah dianggap sebagai pengkhianat karena bergabung dengan KKB di Intan Jaya.
Lukius, bahkan juga sudah masuk dalam daftar anggota KKB di Intan Jaya.
Aparat keamanan disebutnya akan menindak tegas jika bertemu dengan eks tentara tersebut.
"Mereka sudah gabung ke sana, kalau ketemu ya ditindak tegas karena dia sudah masuk kelompok ekstrImis," tegas jenderal TNI AD bintang satu itu.
Baca juga: Meski Sudah Berteriak Minta Ampun, Anggota KKB Papua Ini Tak Peduli, Tembak Karyawan Ini Sampai Mati
Meski begitu ia berharap, bergabungnya Pratu Lukius ke KKB tak membuat kekuatan kelompok itu meningkat.
"Mudah-mudahan saja tidak ada gangguan apa pun kepada masyarakat," kata dia seperti dikutip dari Kompas.com.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 3 Fakta Sosok Paniel Kogoya Penyokong Dana KKB Papua Untuk Beli Senjata, Terungkap Sumber Uangnya