Berita NTT
Dinas PMD NTT Tandatangi PKS dengan Yayasan Bambu Lestari
Pemerintah Provinsi NTT ( Pemprov NTT) melakukan kerjasama dengan Yayasan Bambu Lestari (YBL) untuk pelaksanaan Desa Wanatani Bambu
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Provinsi NTT ( Pemprov NTT) melakukan kerjasama dengan Yayasan Bambu Lestari (YBL) untuk pelaksanaan Desa Wanatani Bambu di Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende dan Sikka.
Penandatanganan Kesepahaman Bersama (MOU) dilaksanakan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur dengan Arif Amir Rabik selaku Presiden Direktur Yayasan Bambu Lestari serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT selaku instansi pelaksana secara terpisah.
Penandatanganan PKS antara Kepala Dinas PMD NTT Viktorius Manek dan Arif Amir Rabik selaku Presiden Direktur YBL telah dilaksanakan di Aula Dinas PMD Provinsi NTT pada Jumad, 6 Agustus 2021.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT, Viktorius Manek mengatakan tujuan penandatanganan PKS dilakukan untuk menjalin kerjasama strategis dan sinergis untuk pengembangan Desa Wanatani Bambu dalam rangka menuju ekonomi hijau atau green economic melalui pemberdayaan perempuan pelopor yang ada di 7 Kabupaten.
Baca juga: Pemprov NTT Minta Pemkab Sikka Perketat Pasien Isoman
Viktor menambahkan, dengan adanya aktivitas tersebut sebagai bentuk penguatan kelembagaan, terutama pada BUMDES yang menjadi salah satu misi pelayanan dari Dinas ini, serta upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya perempuan yang ada di lokasi sasaran pengembangan desa Wanatani Bambu.
Kewajiban Dinas PMD, kata Viktor, adalah ketika kaum perempuan bimbingan dari pihak YBL menyiapkan bibit bambu, maka pihaknya akan membeli dengan harga Rp. 2.500 per bibit.
Bibit yang dihasilkan, kata dia, adalah kelas primer, dan pembayaran akan dilakukan setelah ada Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Ketua Kelompok Perempuan Pelopor Desa Bambu, dan diketahui oleh ketua fasilitator Desa dan Kabupaten.
Viktor juga menambahkan bahwa masa pembibitan sampai ke persiapan panen berkisar sekitar 7 tahun dan masih menjadi tanggung jawab dari Dinas PMD. Sedangkan untuk penanaman anakan akan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Baca juga: Dewan Minta Optimalkan Pengelolaan Limbah Medis di Incenerator Pemprov NTT
Dengan adanya aktivitas tersebut, maka akan memiliki dampak baik bagi kelestarian lingkungan, karena saat ini masih banyak lahan kritis yang ada di Nusa Tenggara Timur.
"Jadi bukan saja dampak ekonomi yang akan dirasakan, tetapi juga kita bisa berkontribusi bagi kelestarian lingkungan, khususnya di Nusa Tenggara Timur,"ujar dia.
Sementara itu, Arif Amir Rabik selaku Presiden Direktur Yayasan Bambu Lestari mengatakan bahwa dirinya memilih NTT karena banyak jenis bambu berkualitas baik yang dimiliki NTT saat ini, antara lain jenis Betung dan Pering di Pulau Flores, dan juga jenis Salako atau sering disebut Timor Black yang ada di Pulau Timor.
Menurut Arif jenis bambu yang ada di NTT ini sangat baik untuk masa depan NTT.
Senada dengan Kepala Dinas, Arif mengatakan bahwa proses rehabilitasi lahan kritis di NTT masih belum maksimal, sehingga salah satu solusinya ialah dengan menanam bambu, dan budaya ini bisa menjadi model atau contoh bagi Provinsi lain di Indonesia. (*)
Dinas PMD NTT
Pemprov NTT
Yayasan Bambu Lestari
Desa Wanatani Bambu
Manggarai Barat
Manggarai
Manggarai Timur
9 Agustus 2021
POS-KUPANG.COM
Pos Kupang Hari Ini
Pos Kupang
Kanisius Jehola
Dinilai Cemarkan Reputasi, Bank NTT Laporkan Admin Grup dan Pemilik Akun Media Sosial |
![]() |
---|
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Citra Bangsa Kupang Gelar Lomba Cerpen Bagi Siswa SMA/K se-NTT |
![]() |
---|
Kapolri Salurkan 50 Ton Beras Bantu Masyarakat NTT |
![]() |
---|
Indonesia Targetkan Gaet Investor dan Jadi Global Supply Chain di Ajang Hannover Messe 2023 |
![]() |
---|
Pendaftaran Calon Ketua APINDO NTT Segera Dibuka |
![]() |
---|