Dokter Anak Dorong Vaksin Covid, Dinkes NTT Sasar 582.844 Remaja
Ketua Ikatan Dokter Anak Provinsi NTT, dr Frans Taolin SpA mengungkapkan alasan mengapa anak-anak berusia 12-17 tahun harus disuntik vaksin
Erlina menegaskan, pendaftaran vaksin anak pada fasilitas kesehatan. Setiap anak cukup membawa Nomor Identitas Anak atau Kartu Keluarga.
Ia juga menjelaskan vaksinasi tahap ketiga dengan sasaran pelayan publik, masyarakat umum termasuk remaja dengan target 582.844 anak remaja di semua wilayah NTT.
Sudah sosialisasi ke semua kabupaten/kota baik melalui surat edaran Menteri Kesehatan dan penegasan dari Kepala Dinas Kesehatan NTT bagi semua kabupaten/kota untuk mempersiapkan target sasaran vaksinasi khusus bagi remaja.
Menurutnya, telah ada beberapa kabupaten yang melaksanakan vaksinasi anak hingga tanggal 22 Juli 2021 telah berjumlah 695 anak di 15 kabupaten/kota berdasarkan hasil pencatatan online di pusat.
Terbanyak di Manggarai Barat, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sikka, Rote Ndao, Sumba Barat, Sumba Timur, Belu, Sumba Barat Daya, Flores Timur, Manggarai serta Timor Tengah Utara.
"Jumlah peserta vaksinasi tidak banyak karena menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin, sebab prioritas bagi kelompok tahap pertama seperti pelayan publik, lansia, dan usia rentan yang melaksanakan vaksinasi tahap kedua," jelasnya.
Erlina juga mengungkapkan kendala selama pelaksanaan vaksinasi, salah satunya jumlah vaksin tidak mampu menjangkau sasaran penerima vaksinasi sehingga belum mencapai target vaksinasi. Hal itu dampak dari kebijakan nasional yang memprioritaskan vaksinasi pada wilayah Jawa dan Bali sebanyak 50 persen jumlah ketersediaan vaksin per minggu.
"Kami melalui Gubernur NTT telah bersurat resmi kepada Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan bahwa NTT menargetkan pada Desember 2021 telah mencapai herd immunity sebanyak 3,8 juta dari jumlah penduduk NTT mencapai 5,4 juta telah mendapatkan vaksinasi kedua," tandasnya.
Demi mencapai herd immunity 3,8 juta penduduk NTT membutuhkan vaksin sebanyak 7.660 vial bagi sekitar tujuh juta orang untuk dua kali vaksin. Hingga saat ini jumlah vaksin dosis pertama mencapai 14 persen, sedangkan dosis dua baru mencapai enam persen.
Upaya pemenuhan target 3,8 juta sasaran vaksinasi, Dinkes NTT dan kabupaten/kota telah menyiapkan tenaga vaksinator termasuk pelatihan dan pendampingan serta 384 puskesmas maupun rumah sakit, klinik dan swasta juga siap melayani vaksinasi.
Erlina menyebut animo masyarakat tidak terkontrol sehingga telah ada kesepakatan bersama untuk tidak lagi membuka pelayanan vaksinasi massal serta mengalihkan pelayanan ke setiap fasilitas kesehatan agar mengantisipasi lonjakan permintaan vaksinasi dari masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi mengatakan, sejauh ini anak-anak sekolah yang terdaftar saat ini belum diketahui jumlahnya, karena masih diinput. Pihaknya dapat memastikan bahwa hampir 13 ribu lebih sekolah yang menjadi wewenang pemerintah kabupaten/kota dalam pantauan siswa dimusim Covid tahun 2019.
Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan oleh para siswa ini mengikuti edaran dari kementerian dan edaran surat dari para bupati dan wali kota. "Kami pastikan saat ini para siswa dapat melaksanakan pembelajaran online dengan baik maupun kategori pembelajaran tatap muka dalam hal pembatasan," kata Linus.
Menurut Linus, apabila melihat proteksi diri mestinya wajib hukumnya bagi anak-anak agar bersekolah wajib tunjukan kartu vaksinnya, namun perkembangan informasi hingga saat ini untuk kartu vaksin ini dikembalikan pada tahapan kesiapan dari kementerian kepada provinsi-provinsi, kabupaten/Kota sejauh ini tentang vaksin ini belum menyentuh usia-usia anak-anak.
Ia mengatakan, di NTT untuk saat ini yang akan divaksinkan bagi kaum remaja dengan jumlah remaja 1.000 orang dan bertempat di Kota Kupang.